• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Students & Alumnae
    • Undergraduate Thesis
    • Faculty of Law
    • Law
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Students & Alumnae
    • Undergraduate Thesis
    • Faculty of Law
    • Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Akibat Hukum Pemberian Dispensasi Perkawinan yang Diajukan Oleh Calon Mempelai Wanita (Penetapan Pengadilan Agama Wonosari Nomor: 0166/Pdt.P/2011/PA.Wno)

    Thumbnail
    View/Open
    01 cover.pdf (60.55Kb)
    02 preliminari.pdf (628.5Kb)
    03 daftar isi.pdf (96.07Kb)
    04 abstract.pdf (96.76Kb)
    05.1 bab all.pdf (372.7Kb)
    06 daftar pustaka.pdf (99.28Kb)
    07.1 lampiran 1.pdf (1.528Mb)
    Date
    2015-01-10
    Author
    Prawatya, Dwiki, 09410059
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Dispensasi perkawinan adalah pembebasan pengenaan kewajiban mengenai batas umur seseorang untuk melangsungkan perkawinan. Orang tua/wali dari calon mempelai mewakili anaknya yang belum mencukupi batas umur untuk melangsungkan perkawinan untuk mengajukan permohonan dispensasi perkawinan ke Pengadilan Agama yang ketentuannya telah diatur dalam Pasal 7 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Penyimpangan terhadap peraturan tersebut dapat dilihat dari permohonan dispensasi perkawinan yang diajukan oleh Sulasmi yang juga merupakan calon mempelai wanita. Dalam penetapan Pengadilan Agama Wonosari, permohonan dispensasi yang diajukan oleh Sulasmi tersebut dikabulkan, untuk itu Studi Kasus Hukum ini akan menganalisis apakah penetapan tersebut sudah sesuai dengan fakta hukum yang ada, dan kenapa Sulasmi tidak melanggar Pasal 7 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan sedangkan dalam pembuktian dan pertimbangan hukum, indikasi pelanggaran pasal tersebut sudah terlihat jelas dalam pertimbangan hukum Majelis Pengadilan Agama Wonosari. Untuk menganalisis penetapan Pengadilan Agama Wonosari itu metode yang digunakan penulis ialah metode deduktif. Metode ini mengharuskan penulis untuk menganalisis suatu penetapan Pengadilan Agama Wonosari berdasarkan kepada pasal yang dilanggar dalam putusan tersebut dengan cara menguraikan satu persatu unsur di dalam Pasal yang diduga tersebut dan diterapkan dalam fakta material dalam penetapan Pengadilan Agama Wonosari, selanjutnya ditarik kesimpulan. Kesimpulan dari penulis, Majelis Pengadilan Agama Wonosari dalam memutus perkara ini tidak tepat. Kekeliruan Majelis Pengadilan Agama Wonosari adalah mengabaikan Pasal 7 ayat 2 dalam memberikan penetapan yang seharusnya Majelis Pengadilan Agama Wonosari menjadikan pasal tersebut sebagai pedoman utama untuk memutuskan permohonan dispensasi perkawinan ini.
    URI
    http://hdl.handle.net/123456789/7659
    Collections
    • Law [1103]

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV