TOKSISITAS LINDI DI IPL PIYUNGAN BANTUL MENGGUNAKAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DENGAN METODE WHOLE EFFLUENT TOXICITY (WET)
Abstract
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki tempat pembuangan sampah terbesar yang
terletak di TPST Piyungan. TPST ini menggunakan sistem Controlled Landfill
dimana sampah yang telah diurug dan dipadatkan di area pengurugan ditutup
dengan tanah penutup paling tidak setiap 3-5 hari. Landfill menghasilkan emisi
cair yang berasal dari degradasi biomasa oleh mikroorganisme aerobik dan/ atau
anaerobik berupa lindi. Monitoring dan evaluasi air lindi yang dilakukan selama
ini hanya menyangkut komponen fisik dan kimia saja. Berdasarkan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 59 tahun 2016 tentang baku
mutu air lindi bagi usaha dan/ atau kegiatan tempat pemrosesan akhir sampah,
parameter yang perlu diperhatikan diantaranya pH, BOD, COD, TSS, N Total,
Merkuri, dan Kadmium. Ini menunjukkan bahwa tingkat racun yang terkandung
di dalam air lindi belum dijadikan salah satu parameter yang perlu diperhatikan
dalam kualitas air lindi yang akan dibuang ke sumber air. Padahal dalam air
lindi juga mengandung logam berat lain seperti Cr, Cu, Pb, Ni, Zn dan komponen
inorganik seperti Ca, Mg, Na, K, NH4, Fe, Mn, HCO3. Kesalahpahaman umum
bahwa Instalasi Pengolahan Lindi (IPL) dapat mengatasi semua jenis polutan,
tidak peduli tingkat toksisitasnya, juga memperburuk masalah pencemaran.
Maka dari itu, perlu dilakukan pengujian Whole Effluent Toxicity (WET) untuk
mengetahui toksisitas air lindi IPL Piyungan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis toksisitas lindi baik sebelum maupun setelah pengolahan di IPL
Piyungan menggunakan ikan Mas Cyprinus carpio. Uji toksisitas akut dilakukan
dengan metode static non-renewal selama 96 jam. Berdasarkan hasil analisis,
toksisitas akut lindi TPST Piyungan dikategorikan High Acute Toxicity Level baik
Influen maupun Effluen IPL Piyungan. Kematian 50% populasi ikan Mas untuk
contoh uji influen IPL Piyungan sebesar 1,633% dengan Toxic Unit acute (TUa)
sebesar 61,246. Sedangkan untuk contoh uji efluen IPL Piyungan sebesar 8,740%
dengan Toxic Unit acute (TUa) sebesar 11,442.
Collections
- Environmental Engineering [1435]