Show simple item record

dc.contributor.advisorDrs. H. M. Hajar Dewantoro,M.Ag.
dc.contributor.authorNurcahyani, Vina Dwi, 13422108
dc.date.accessioned2018-04-24T11:30:34Z
dc.date.available2018-04-24T11:30:34Z
dc.date.issued2017-05-31
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/6958
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode BCM (Bermain, Cerita, Menyanyi) dalam pembelajaran PAI serta untuk meningkatkan keaktifan siswa di TPA Al Falaah Ngelosari Purwobinangun Pakem Sleman. Dalam sebuah penelitian pasti adanya metode yang digunakan dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode diantaranya metode observasi yaitu metode pengumpulan data melalui indera manusia. Yang kedua dengan menggunakan metode wawancara, merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dan yang terakhir adalah dokumentasi yaitu salah satu cara untuk mengumpulkan hasil-hasil baik berupa observasi maupun wawancara yang dilakukan di TPA AL Falaah Ngelosari Purwobinangun Pakem Sleman Yogyakarta serta dapat menjadikan bukti mengenai penelitian yang di lakukan oleh peneliti. Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai penerapan metode BCM dapat ditarik kesimpulan bahwasanya hasil penelitian tindakan kelas secara menyeluruh, penerapan metode BCM (Bermain, Cerita, dan Menyanyi) dalam pembelajaran PAI dalam meningkatkan keaktifan santri di TPA AL Falaah secara keseluruhan dapat meningkatkan keaktifan santri di TPA tersebut. Peningkatan keaktifan yang terjadi di TPA tersebut dapat terlihat dari rekapitulasi hasil penelitian yang telah di olah oleh peneliti dimana tingkat keaktifan santri pada pra siklus 1 sebesar 36,57% yang termasuk dalam kualifikasi kurang, pada siklus 1 meningkat menjadi 46,57% yang dikualifikasikan dengan “Cukup Aktif” kemudian pada siklus 2 persentase keaktifan menjadi 60,57% yang dikualifikasikan sebagai “Baik” dan ketika di siklus 3 menjadi 90,57% yang dikualifikasikan sebagai “Baik Sekali”.Adapun kendala yang sedikit menghambat penerapan metode BCM dalam pembelajaran PAI adalah ustadz/ustadzah maupun peneliti kurang bisa dalam bercerita dengan menginovasikan sebuah cerita menjadi cerita yang lebih menarik perhatian para santri yang mana ketika cara bercerita ustadz/ustadzah bagus maka akan lebih menarik lagi.id
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaid
dc.titlePenerapan Metode BCM (Bermain, Cerita, dan Menyanyi) dalam Pembelajaran Pai di TPA Al Falaah Ngelosari Purwobinangun Pakem Sleman Yogyakartaid
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record