Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Dra. Rahmani Timorita Yulianti, M. Ag
dc.contributor.authorMAULANA IHSAN FAIRI, 13423134
dc.date.accessioned2018-04-19T16:22:20Z
dc.date.available2018-04-19T16:22:20Z
dc.date.issued2018-04-19
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/6656
dc.description.abstractZakat merupakan salah satu asas dasar berislam yang dapat dijadikan instrumen mengurangi kemiskinan dan menolong muslim yang membutuhkan. Namun, partisipasi umat Islam di Indonesia dalam membayar zakat masih sangat kurang, pada tahun 2015 hanya Rp2.477.457.839.898 yang dihimpun dari 207.176.162 penduduk muslim. Berbanding dengan Malaysia pada tahun 2015 terkumpul lebih dari RM2.334.010.085 atau setara dengan Rp7.002.030.257.000 dari penduduk muslim sebanyak 17,375 juta. Hal tersebut membuat penelitian ini bertujuan untuk mengetahui letak perbedaan antara pengelolaan zakat di Indonesia dan Malaysia. Untuk membandingkannya dipilih Pusat Zakat Sabah (MUIS) dengan total penghimpunan pada 2015 sebanyak RM795.695,17 atau setara Rp219.939.753.999 dan Badan Amil Zakat Nasional DIY dengan total penghimpunan pada 2015 sebanyak Rp680.990.478. keduanya setara sebagai institusi zakat ditingkat provinsi. Dengan metode kualitatif deskriptif, digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data-data yang terkait dengan pengelolaan zakat di PZS dan Baznas DIY yang telah terkumpul. Kemudian dilanjutkan dengan Analisis SWOT, Analisis ini sangat membantu di dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang sifatnya strategi bagi perusahaan. Dari analisa deskriptif, PZS memiliki keunggulan dari segi penghimpunan dan pendistribusian, dengan banyaknya dana yang dihimpun dan serapan distribusi dana yang selalu habis. Kemudian dari segi pendayagunaan dan Pengawasan PZS dan Baznas DIY memiliki keunggulan masing-masing. Dari perhitungan SWOT diatas diketahui bahwa Baznas DIY memiliki skor kekuatan 1,65 sedangkan skor kelemahan 0,65, skor peluang 1,75 dan skor ancaman 0,80. Baznas DIY dalam posisi Stable Growth, dan disarankan melakukan studi kelembagaan berbasis korporasi. Kemudian PZS memiliki skor kekutan 1,65, skor kelemahan 0,70, skor peluang 1,60, dan skor ancaman 0,85. PZS berada dalam posisi Rapid Growth, dan disarankan memaksimalkan penggunaan teknologi informasi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKomparasien_US
dc.subjectBaznas DIYen_US
dc.subjectPZS MUISen_US
dc.titleSTUDI KOMPARATIF ANTARA PENGELOLAAN ZAKAT DI PUSAT ZAKAT SABAH DAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL DIY Comparative Study in Zakat Management Between Pusat Zakat Sabah and Badan Amil Zakat DIYen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record