HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DAN RESILIENSI PADA ORANGTUA YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Abstract
Penelitian ini menjelaskan hubungan antara religiusitas dan resiliensi pada orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara resiliensi dengan religiusitas. Semakin tinggi religiusitas maka semakin tinggi resiliensi orangtua. Sebaliknya, semakin rendah religiusitas maka semakin rendah resiliensi pada orang tua.
Subjek penelitiaan ini adalah orangtua siswa SLBN Pembina Giwangan, Umbulharjo. Subjek penelitian berjumlah 31 orang yang terdiri dari 27 perempuan dan 4 laki-laki. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala resiliensi yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Reivich & Shatte (2002) dan skala religiusitas yang disusun dan digunakan pada penelitian Subandi (1988).
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS versi 19.0 untuk menguji apakah terdapat hubungan resiliensi dengan religiusitas. Korelasi Product Moment dari SpearmanHasil analisis data ditunjukkan bahwa resiliensi dengan religiusitas 1 pada subyek sebesar p = 0.222, sedangkan p pada religiusitas 2 sebesar 0.442. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan yang sangat signifikan antara resiliensi pada orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus dengan religiusitas karena nilai p>0,01. Jadi hipotesis penelitian ini adalah ditolak.
Collections
- Psychology [2177]