Analisis Pengaruh Inflasi, Upah Minimum Regional, PDRB, dan Nilai Tukar Terhadap Pengangguran di Indonesia pada Periode 2004-2013
Abstract
Pengangguran merupakan salah satu permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh setiap Negara. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh inflasi, upah minimum, PDRB, dan nilai tukar terhadap tingkat pengangguran di Indonesia pada periode 2004-2013. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kausalitas, sedangkan metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 33 provinsi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa inflasi memiliki pengaruh positif dan signifkan terhadap tingkat pengangguran. Dengan kata lain, jika inflasi nilainya naik, maka akan menaikan jumlah tingkat pengangguran. Upah minimum regional memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran. Dengan kata lain, jika upah minimum regional nilainya naik, maka tidak akan menaikan jumlah tingkat pengangguran secara signifikan. PDRB memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran. Dengan kata lain, jika PDRB nilainya naik, maka akan menurunkan jumlah tingkat pengangguran. Nilai tukar memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran. Dengan kata lain, jika nilai tukar nilainya naik, maka akan menurunkan jumlah tingkat pengangguran.
Collections
- Economics [2138]