PERBANDINGAN PEMBUATAN SEDIAAN GEL ANTISEPTIK MINYAK ATSIRI SIRIH MERAH (Piper crocatum) DENGAN VARIASI KONSENTRASI HIDROKSI PROPIL METIL SELULOSA (HPMC) DAN NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA (NA CMC)
View/ Open
Date
2015-11-11Author
Juliantina Rachmawaty, Farida
Devi Miswida, Chintya
Triastuti, Asih
Arum Sari, Desy
Metadata
Show full item recordAbstract
Mencuci tangan merupakan hal sederhana namun sangat penting dalam
perilaku hidup bersih dan sehat, serta dapat mencegah sebagian besar penyakit
infeksi. Saat ini dengan alasan praktis telah umum digunakan gel antiseptik yang
dapat digunakan tanpa air. Umumnya gel antiseptik yang tersedia berbasis alkohol.
Namun, banyak kalangan tidak menyukai, dengan alasan membuat kulit kering,
iritasi ataupun karena kehati-hatiannya agar makanan yang dimakan tidak tercampur
alkohol. Di sisi lain saat ini slogan back to nature semakin marak di masyarakat.
Minyak atsiri sirih merah (Piper crocatum) telah terbukti memiliki sifat antibakteri
baik terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengkaji pengaruh variasi eksipien Hidroksi Propilmetil Selulosa (HPMC) dan
Natrium Karboksimetil Selulosa (Na CMC) terhadap sifat fisik dan daya antiseptik,
demikian juga mengenai aseptabilitas serta menentukan sediaan terbaik antara
penggunaan eksipien HPMC dan Na CMC Minyak atsiri daun sirih merah diperoleh
dengan cara destilasi uap air. Gel antiseptik masing-masing dibuat dalam 3 formulasi
dengan perbedaan variasi konsentrasi basis HPMC 0,75%, 1,50% dan 3,00%,
sementara untuk Na CMC 0,5%, 1,0% dan 1,5%. Uji terhadap gel meliputi uji
homogenitas dan transparansi, pengukuran pH, uji daya sebar, uji daya lekat dan
pengukuran viskositas, daya antiseptik dan uji aseptibilitas. Uji sifat fisik dianalisis
secara deskripstif dan uji statistik ANOVA dua arah. Aseptabilitas gel dianalisis
secara deskriptif dan uji statistik ANOVA satu arah. Daya antiseptik gel dianalisis
dengan uji ANOVA satu arah. Adanya peningkatan konsentrasi HPMC, daya sebar
gel semakin kecil sedangkan daya lekat dan viskositas sediaan semakin besar, namun
tidak berpengaruh terhadap homogenitas, transparansi dan pH. Aseptabilitas yang
paling baik pada konsentrasi tertinggi (3,00%) sedangkan gel dengan konsentrasi
HPMC 0,75% memiliki daya antiseptik paling baik. Sementara untuk Na CMC
semakin tinggi konsentrasi yang digunakan menyebabkan peningkatan daya lekat,
peningkatan viskositas dan penurunan daya sebar gel. Formula gel dengan konsentrasi
Na CMC 0,50% berpengaruh terhadap transparansi dan pH gel, sedangkan formula
gel dengan konsentrasi Na CMC 1% dan 1,5% tidak berpengaruh. Konsentrasi Na
CMC 0,50% memberikan sifat aseptabilitas dan daya antiseptik yang paling baik.
Untuk hasil keseluruhan formulasi yang direkomendasikan adalah formulasi gel
eksipien HPMC 0,75% dengan perbaikan fisik gel.