Show simple item record

dc.contributor.authorJuliantina Rachmawaty, Farida
dc.contributor.authorDevi Miswida, Chintya
dc.contributor.authorTriastuti, Asih
dc.contributor.authorArum Sari, Desy
dc.date.accessioned2018-03-28T23:40:56Z
dc.date.available2018-03-28T23:40:56Z
dc.date.issued2015-11-11
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/6253
dc.descriptionCollections > Lecturers > Faculty of medicine > Proceeding Scientific Forumen_US
dc.description.abstractMencuci tangan merupakan hal sederhana namun sangat penting dalam perilaku hidup bersih dan sehat, serta dapat mencegah sebagian besar penyakit infeksi. Saat ini dengan alasan praktis telah umum digunakan gel antiseptik yang dapat digunakan tanpa air. Umumnya gel antiseptik yang tersedia berbasis alkohol. Namun, banyak kalangan tidak menyukai, dengan alasan membuat kulit kering, iritasi ataupun karena kehati-hatiannya agar makanan yang dimakan tidak tercampur alkohol. Di sisi lain saat ini slogan back to nature semakin marak di masyarakat. Minyak atsiri sirih merah (Piper crocatum) telah terbukti memiliki sifat antibakteri baik terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh variasi eksipien Hidroksi Propilmetil Selulosa (HPMC) dan Natrium Karboksimetil Selulosa (Na CMC) terhadap sifat fisik dan daya antiseptik, demikian juga mengenai aseptabilitas serta menentukan sediaan terbaik antara penggunaan eksipien HPMC dan Na CMC Minyak atsiri daun sirih merah diperoleh dengan cara destilasi uap air. Gel antiseptik masing-masing dibuat dalam 3 formulasi dengan perbedaan variasi konsentrasi basis HPMC 0,75%, 1,50% dan 3,00%, sementara untuk Na CMC 0,5%, 1,0% dan 1,5%. Uji terhadap gel meliputi uji homogenitas dan transparansi, pengukuran pH, uji daya sebar, uji daya lekat dan pengukuran viskositas, daya antiseptik dan uji aseptibilitas. Uji sifat fisik dianalisis secara deskripstif dan uji statistik ANOVA dua arah. Aseptabilitas gel dianalisis secara deskriptif dan uji statistik ANOVA satu arah. Daya antiseptik gel dianalisis dengan uji ANOVA satu arah. Adanya peningkatan konsentrasi HPMC, daya sebar gel semakin kecil sedangkan daya lekat dan viskositas sediaan semakin besar, namun tidak berpengaruh terhadap homogenitas, transparansi dan pH. Aseptabilitas yang paling baik pada konsentrasi tertinggi (3,00%) sedangkan gel dengan konsentrasi HPMC 0,75% memiliki daya antiseptik paling baik. Sementara untuk Na CMC semakin tinggi konsentrasi yang digunakan menyebabkan peningkatan daya lekat, peningkatan viskositas dan penurunan daya sebar gel. Formula gel dengan konsentrasi Na CMC 0,50% berpengaruh terhadap transparansi dan pH gel, sedangkan formula gel dengan konsentrasi Na CMC 1% dan 1,5% tidak berpengaruh. Konsentrasi Na CMC 0,50% memberikan sifat aseptabilitas dan daya antiseptik yang paling baik. Untuk hasil keseluruhan formulasi yang direkomendasikan adalah formulasi gel eksipien HPMC 0,75% dengan perbaikan fisik gel.en_US
dc.subjectminyak atsiri, gel antiseptik, daun sirih merah (Piper crocatum), HPMC, NaCMCen_US
dc.titlePERBANDINGAN PEMBUATAN SEDIAAN GEL ANTISEPTIK MINYAK ATSIRI SIRIH MERAH (Piper crocatum) DENGAN VARIASI KONSENTRASI HIDROKSI PROPIL METIL SELULOSA (HPMC) DAN NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA (NA CMC)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record