Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Ahmad Saifudin Mutaqi, MT, IAI, AA, GP
dc.contributor.authorArissa Aulia, 16515040
dc.date.accessioned2018-03-23T14:22:07Z
dc.date.available2018-03-23T14:22:07Z
dc.date.issued2018-01-18
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/6210
dc.description.abstractPada era Orde Baru (1966-1998), pemerintah Indonesia mulai menganjurkan agar bangunan – bangunan pemerintah dibangunan dengan ciri – ciri kedaerahan sebagai salah satu hasil karya budaya manusia yang dipengaruhi oleh budaya setempat. Arsitektur Jawa sebagai salah satu ciri regional masyarakat Jawa memiliki nilai – nilai dalam perencanaan yang identik dengan makna, estetika serta etika. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada Arsitektur Jawa pada hasil perencanaan Kantor Kelurahan di Kabupaten Ngawi. Hal ini untuk melihat adaptasi Arsitektur Jawa terhadap sebuah lokasi dengan karakteristik lingkungan yang berbeda pada suatu daerah dalam tipologi Arsitektur Jawa dengan pendekatan regionalisme yang sebenarnya sehingga perencanaan dan perancangan bangunan menjadi lebih baik serta optimal. Pengumpulan informasi yang diperoleh dikelompokkan untuk kemudian diolah menjadi substansi – substansi dalam penulisan dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Metode analisis yang dilakukan adalah dengan tabel perbandingan (komparatif) pada tatanan bangunan, pola ruang, dan elemen bangunan. Hasil tersebut menunjukkan ada atau tidaknya bagian dari tipologi Arsitektur Jawa yang memiliki pola tertentu atau statis dan bagian dari perubahan bentuk dan fungsi. In New Order era (1966-1998), Indonesian Government encourages the governmental building to be built with traditional characteristics as a result of man-made culture influenced by local cultures. Javanese architecture, as a regional characteristics of Javanese people, has values in planning which is identical with philosophy, aesthetics and ethics. This research purpose is to find out how the Javanese Architecture in Sub- District Government Office in Ngawi Regency has changed. This research also see through the adaptibility of Javanese Architecture towards certain location with distinct environmental characteristics in certain area at Javanese architecture tipology with the true regionalism approach in order to make the planning and designing better and more optimal in the future. Gathered information then grouped and processed into writing substances with qualitative and descriptive approach. The analysis methods is with comparation tables for building layout, spatial layout, and building elements. The result is to show the presence of parts of Javanese Architecture which has certain pattern or static and part of change in shapes and function.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectArsitektur Jawaen_US
dc.subjectLokalitasen_US
dc.subjectPerubahanen_US
dc.subjectHarmonisen_US
dc.subjectKelurahanen_US
dc.subjectarchiteture of Javaen_US
dc.subjectlocalityen_US
dc.subjectchangeen_US
dc.subjectdistricten_US
dc.subjectcompatibleen_US
dc.titleHARMONISASI ARSITEKTUR JAWA Gerakan Regionalisme pada Perancangan Tipologi Kelurahan Studi Kasus pada Perancangan Kantor Kelurahan di Kabupaten Ngawien_US
dc.typeMaster Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record