ANALISIS DAMPAK DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP PDRB DI PROVINSI BENGKULU (PERIODE 2001-2016)
Abstract
Pertumbuhan ekonomi dengan melihat data dari PDRB merupakan suatu perubahan kondisi perekonomian negara seacara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Di Indonesia menerapkan sistem desentralisasi fiskal guna untuk menghadapai permasalahan yang ada akibat pertumbuhan dan ketimpangan antar daerah yang tidak merata, untuk meningkatkan pertumbuhan PDRB kebijakan dalam penelitian ini mengambil beberapa variabel pertumbuhan PDRB di Indonesia: Pendapatan Asli Daerah (derajat fiskal), Investasi, dan TPAK. Penerapan sistem Desentralisasi Fiskal oleh pemerintah pusat diharapkan mampu memberikan efek dan kontribusi bagi setiap daerah guna meningkatkan pertumbuhan PDRB baik untuk daerah itu sendiri.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik, dan BPS Provinsi Bengkulu. Data yang peneliti gunakan merupakan data besaran persentase dari Pendapatan Asli Daerah disebut dengan Derajat fiskal, besaran tingkat Investasi setiap tahunnya dan persentase dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja serta data tentang PDRB di Provinsi Bengkulu sebagai acuan Pertumbuhan PDRB. Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik terlebih dahulu untuk mengetahui apakah ada Heteros, multi dan autokorelasi didalam dat tersebut setelah itu di uji dengan menggunakan metode model dari Regresi Berganda untuk melihat apakah variabel X mempengaruhi variabel Y dalam pertumbuhan PDRB.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Derajat Fiskal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan PDRB, investasi menunjukan pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan PDRB, sedangkan TPAK berpengaruh negative dan signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di Provinsi Bengkulu.
Collections
- Economics [2138]