Show simple item record

dc.contributor.advisorMuzayin Nazaruddin S.Sos, M.A
dc.contributor.authorFarid Iskandar, 12321043
dc.date.accessioned2018-02-19T15:31:14Z
dc.date.available2018-02-19T15:31:14Z
dc.date.issued2018-01-23
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/5615
dc.description.abstractPembuatan film dokumenter ini dilakukan karena adanya keresahan dokumentaris melihat permasalahan yang sudah lama dihadapi oleh petani desa Petung, kecamatan Pakis, kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Mereka dihadapi oleh serangan hama Engkuk yang hingga saat ini belum menemukan solusi untuk menghadapinya. Sudah berbagai upaya mereka lakukan untuk mengurangi besarnya dampak yang ditimbulkan oleh serangan hama Engkuk ini. Hama ini menyerang akar tanaman milik mereka yang menyebabkan tanaman tersebut menjadi mati dan akhirnya mereka terpaksa harus gagal panen dan menanggung kerugian. Film dokumenter ini menggunakan pendekatan hybrid yaitu penggabungan dari beberapa jenis pendekatan, adapun pendekatan yang digabungkan oleh dokumentaris yaitu pendekatan observasional dan pendekatan expository. Film ini berdurasi 18 menit dengan menceritakan berbagai kegelisahan dan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh petani desa Petung dalam menghadapi hama Engkuk. Dalam film ini dengan sangat jelas digambarkan mengenai lambatnya penanganan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian sebagai perwakilan dari pemerintah dalam menangani permasalahan pertanian. Selain itu petani juga sudah sangat resah dengan ancaman yang datang dari hama Engkuk. Maka film ini memiliki peran sebagai salah satu media untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi oleh petani desa Petung agar dapat menemukan solusi. Backround of this documentary film is because of documentary concern to see the problems that have been faced by farmers of Petung village,Pakis - Magelang , Central Java. They are facing pace attack that has not found the solution to deal with it. They already tried various ways to reduce the magnitude of the impact caused by the insect pest. These pests attack the roots of their crops that cause the plants to die and eventually forced them to bear the loss. This documentary film uses a hybrid approach that is a combination of several types of approaches, as for the approach that is combined by documentary observational approach and the expository approach. The film lasts 18 minutes by recounting anxieties and efforts that have been done by farmers in the village Petung to deal with Engkuk. The film is clearly illustrated by the slow handling of agricultural extention workers as representatives of government in handling agricultural issues. In addition, farmers have also been very restless with the threat coming from the Engkuk. So this film has a role as one of the media to convey the problems faced by farmers by Petung Village in order to find a solution.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectdocumentary filmen_US
dc.subjectagricultureen_US
dc.subjectpesten_US
dc.subjectagricultural extentionen_US
dc.subjectfilm dokumenteren_US
dc.subjectpertanianen_US
dc.subjecthamaen_US
dc.subjectpenyuluh pertanianen_US
dc.titlePembuatan Film Dokumenter Mengenai Ancaman Hama Engkuk di Desa Petung, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengahen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record