Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Studi Kasus Proyek Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia
Abstract
Tujuan dari proyek konstruksi salah satunya untuk mencapai target penyelesaian proyek
yang tepat waktu sesuai dengan jadwal pelaksanaan. Apabila waktu yang telah dijadwalkan tidak
dapat dipenuhi, maka proyek akan terlambat. Proyek Pembangunan Rumah Sakit Universitas
Islam Indonesia berlokasi di jalan Srandakan Km. 5,5, Pandak, Wijirejo, Pandak, Bantul,
Yogyakarta Sampai pada minggu ke-32, 8 Januari 2017, mengalami keterlambatan dari rencana
awal. Oleh karena itu, tujuan dari tesis ini untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya keterlambatan dan alternatif tindakan perbaikan yang dilakukan untuk menyelesaikan
permasalahan selama proyek berlangsung.
Penelitian ini bersifat studi kasus dengan subjek penelitian yaitu identifikasi faktor-faktor
penyebab keterlambatan proyek dan solusinya, dan objek penelitian yaitu Proyek Pembangunan
Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia. Data sekunder pada tesis ini yaitu time schedule dan
laporan mingguan sampai dengan minggu ke-32. Kemudian penulis melakukan analisis
menggunakan analisis varians yang akan melihat perbandingan antara progres pelaksanaan
dibandingkan dengan rencana pelaksanaan. Data primer didapat dengan melakukan wawancara
kepada responden yaitu project manager, site manager, site engineer, dan bas borong selaku
responden penelitian. Dari hasil wawancara akan didapat faktor-faktor penyebab keterlambatan
proyek dan tindakan perbaikan untuk menyelesaikan permasalahan selama proyek.
Hasil analisis menunjukkan nilai schedule varians (SV) pada minggu ke-32 pada Proyek
Pembangunan Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia sebesar -6,347% yang artinya proyek
mengalami keterlambatan dari rencana pelaksanaan. Dari hasil wawancara didapat faktor-faktor
yang menyebabkan keterlambatan antara lain keterlambatan pendatangan mobile crane, kurangnya
tenaga kerja, kondisi tanah, muka air tanah tinggi, cuaca, kurangnya peralatan dewatering, terjadi
perubahan desain, adanya pekerjaan yang ditunda oleh owner, dan terjadi keterlambatan material.
Solusi dari keterlambatan tersebut yaitu melakukan perencanaan atau pemilihan alat berat sebelum
proyek dimulai, memaksimalkan produktivitas mobile crane, penambahan tenaga kerja,
penambahan bas borong, pengadaan sub kontraktor struktur, pencermatan hasil soil investigation,
perencanaan metode kerja yang tepat, melakukan dewatering kombinasi cofferdam, penjadwalan
proyek yang mempertimbangkan cuaca berdasarkan perkiraan cuaca, pengadaan sub kontraktor
dewatering, perencanaan yang matang, penjadwalan ulang (reschedule), pengadaan supplier
pendamping, perencanaan pendatangan material, dan peralihan lahan kerja tenaga.