Evaluasi Program Supervisi Akademik Pengawas dalam Meningkatkan Kemampuan Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Guru Agama di Man 1 Magelang
Abstract
Program supervisi akademik pengawas sangat urgen dalam membantu
guru melaksanakan kurikulum 2013. Hal ini karena penerapan kurikulum 2013
sejak tahun ajaran 2014/2015 di MAN 1 Magelang masih menimbulkan
persoalan. Salah satu permasalahan yang dialami guru khususnya guru agama
(Fiqih, Al-Qur’an hadis, Aqidah akhlak dan Sejarah Kebudayaan Islam) ialah
terkait dengan penilaian autentik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sejauhmana perencanaan program pengawas, proses maupun hasil yang dicapai
oleh pengawas terkait dengan implementasi kurikulum 2013 di MAN 1 Magelang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, dengan
pendekatan evaluasi model CIPP (Contecs, Input, Proses, Product). Penelitian ini
dilakukan di MAN 1 Magelang dan kantor Kemenag Kabupaten Magelang.
Waktu penelitian selama tiga bulan, sejak Januari sampai dengan Maret tahun
2017. Informan dalam penelitian ini adalah pengawas madrasah yang membina di
MAN 1 Magelang, guru agama Islam, serta staff wakil kepala madrasah bidang
kurikulum. Peneliti mendapatkan data melalui wawancara, observasi dan dengan
mencermati dokumen yang diperlukan. Untuk validitas keabsahan datanya
menggunakan triangulasi. Kemudian dianalisa dengan model interaktif, adapun
langkahnya adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, Pengawas dalam
tahapan perencanaan program telah memenuhi semua kategori dengan baik. Hal ini
terlihat dari upaya pengawas untuk merencanakan program dalam rangka membimbing
dan membantu guru dalam meningkatkan kemampuan penilaian autentik kurikulum 2013.
Pengawas madrasah telah merumuskan program dengan terlebih dahulu melihat
kebutuhan guru dalam implementasi kurikulum 2013, rencana kerja itu berupa rencana
kerja akademik (RKA), baik tahunan maupun semester. Kedua Proses supervisi yang
dilakukan pengawas kategori cukup karena belum memenuhi standar pelayanan minimal
kunjungan pengawas ke madrasah, proses supervisi lebih banyak diperankan oleh
pengawas internal. Praktik supervisi akademik yang berjalan belum menyentuh
kunjungan kelas semua guru mata pelajaran yang ada di madrasah, teknik yang dipakai
baru teknik kelompok dan jarang melakukan supervisi individual. Ketiga, Pengawas
madrasah dalam kaitannya dengan penyusunan hasil supervisi kategori baik. Hal
ini dibuktikan dengan dokumen laporan supervisi yang pengawas buat tiap
semester. Kemampuan penilaian guru sudah meningkat diantaranya mampu
menyusun instrumen penilaian untuk aspek pengetahuan, sikap maupun
ketrampilan.