Show simple item record

dc.contributor.authorWaratmaja, Hadyan Dejana
dc.date.accessioned2024-06-28T03:14:11Z
dc.date.available2024-06-28T03:14:11Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/50558
dc.description.abstractDewasa ini semua manusia dimudahkan dengan adanya kemajuan teknologi pada bidang digital untuk mengabadikan momen, membuat sebuah karya, dan membagikannya ke social media atau media digital secara cepat dan mudah. Namun terlepas dari kemajuan teknologi yang memunculkan kamera digital yang canggih dan baru, terdapat fenomena meningkatnya tren pada fotografi kamera analog atau kamera yang berisi roll film. Setelah tren fotografi kamera analog hilang selama kurang lebih belasan tahun, pada tahun 2018 muncul sebuah komunitas fotografi analog bernama “Komunitas Kamera Ria Jakarta” yang menjadi cikal bakal lahirnya kembali tren fotografi kamera analog.. Berdasarkan penjelasan diatas dapat membangun argumentasi bahwa bahwa bisnis dan industri roll film memiliki potensi prospek yang bagus. Dengan begitu kami memutuskan untuk memproduksi roll film produksi dalam negeri yang kami beri nama “TOMO 400”. Tujuan penulis membuat rintisan bisnis pada program jalur kewirausahaan ini adalah bagaimana cara memproduksi dan memasarkan produk “TOMO 400” sebagai produk inovatif roll film berkualitas dan dapat dijual dengan harga yang dapat dijangkau para konsumen roll film serta dapat menunjang keberlanjutan komunitas fotografi analog agar terus berkembang. Manfaat yang diharapkan dari program rintisan bisnis ini adalah memberikan peluang bisnis baru dalam industry roll film di Indonesia untuk dapat bersaing dengan jajaran produk pabrikan dari luar negeri dan Meningkatkan kreativitas pegiat fotografi khususnya fotografi analog, meningkatkan jumlah pegiat analog dengan menawarkan produk yang memiliki harga terjangkau, serta dengan menambahnya jumlah pegiat analog maka akan berdampak pada meningkatnya tren fotografi analog. Pada metode analisis perintisan bisnis ini saya menggunakan metode analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat) dan BMC (Business Model Canvass). Berdasarkan hasil perintisan bisnis yang kami lakukan selama 4 bulan terakhir yaitu penjualan selama periode bulan November – Desember tahun 2023 menunjukkan pertumbuhan penjualan yang signifikan yaitu sebanyak 94 buah roll film. Pertumbuhan penjualan tersebut menjadi indicator bahwa inovasi roll film produksi lokal dengan harga jual yang terjangkau berhasil menarik minat konsumen. Review yang diberikan oleh konsumen yang sudah membeli produk TOMO “400” cukup memberikan kritik dan saran yang cukup positif dan sangat membantu kami untuk terus meningkatkan pelayanan serta kualiatas produk demi memenuhi kepuasan konsumen.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.titleRoll Film TOMO 400 Buatan Dalam Negeri Dengan Harga Ekonomisen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM20313280


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record