Jembatan Kecil Namun Berarti (Studi Kasus Mediasi Berbasis Teknologi untuk Inklusi Disabilitas dari Platform “Kerjabilitas)
Abstract
Keragaman menjadi salah satu isu sosial dan pembangunan yang juga penting
untuk direspon oleh dunia bisnis, dan secara khusus adalah dalam pendekatan dan
praktik manajemen sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan kebijakan
pemerintah dan juga peningkatan kesadaran public akan isu disabilitas, dunia bisnis
terus berupaya mengikuti perkembangan dan mengadopsinya dalam praktik bisnis,
termasuk dalam rekrutmen staf. Walau demikian, terdapat banyak persoalan yang
membuat supply dan demand untuk inklusi kerja disabilitas masih jauh dari harapan.
Dalam situasi semacam ini, peran mediator seperti yang dilakukan oleh Kerjabilitas,
sebuah start-up yang menjadi online job-matching bagi pencari kerja dengan disabilitas
dan perusahaan pemberi kerja, menjadi menarik untuk dikaji.
Studi ini dilakukan dengan menggunakan studi kualitatif, yang berfokus untuk
menggali pengalaman, peran dan perspektif Kerjabilitas dalam upayanya memediasi
sisi permintaan dan penawaran tersebut. Fokus dari penelitian adalah pada peran
organisasi Kerjabilitas, yang digali dengan serangkaian wawancara melibatkan
berbagai unsur organisasi -pendiri, manajemen dan staf. Hasilnya kemudian
ditriangulasi dengan wawancara melibatkan klien dan jejaring Kerjabilitas, serta
mengkaji dokumen pendukung.
Kajian menemukan bahwa melalui peran-peran untuk mempertemukan sisi
supply dan sisi demand, Kerjabilitas telah memainkan peran yang berarti dalam
mendorong inklusi disabilitas dalam dunia kerja. Dinamika dan pembelajaran organisasi menjelaskan bagaimana posisi strategis ini dibangun serta bagaimana
Kerjabilitas mengembangkan produk dan jasanya. Dalam pengembangan produknya,
Kerjabilitas mempertimbangkan peluang dan perubahan pada berbagai aspek, termasuk
pada sisi kebijakan pemerintah serta menguatnya kesadaran akan keragaman dan
inklusi sosial. Hal ini mewarnai strategi komunikasi yang diambil serta dalam
merumuskan unique selling preposition yang jelas. Melalui ini, Kerjabilitas telah
berhasil mencatatkan beragam perubahan yang meningkatkan dunia kerja yang lebih
inklusif dan membangun narasi disabilitas yang lebih positif. Kajian juga menganalisis
faktor-faktor pemampu dan penyulit dalam mendorong perubahan terkait inklusi
disabilitas dalam akses kerja inklusif.
Dari hasil studi tersebut, peneliti merekomendasikan Kerjabilitas untuk
meneruskan model bisnis dan sekaligus memperbaharui analisa dan pengembangan
produk karena lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Begitupun bagi pemerintah dan
pihak kunci yang lain, upaya edukasi untuk membangun dukungan dan efektivitas
kebijakan perlu menjadi prioritas. Kajian juga merekomendasikan perlunya kajian pada
bidang sumber daya manusia yang mengeksplorasi tema ini pada sektor dan industry
yang lebih beragam, sekaligus bisa menjadi pijakan untuk membangun abstraksi
pengetahuan dari konteks khas Indonesia terkait isu-isu keragaman seperti disabilitas
ini.
Collections
- Master of Management [419]