Implementasi Metode Kuartalan dalam menjaga Hafalan Al-Qur'an Pada Santri Tahfidz di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Kecamatan Bayat, Klaten
Abstract
Dalam menghafal Al-Qur’an perlu adanya metode atau cara agar hafalan
tetap terjaga dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
implementasi metode kuartalan dalam menjaga hafalan Al-Qur’an pada santri
tahfidz, dan mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi
dalam pelaksanaan metode kuartalan di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik
triangulasi, yakni triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data
yang digunakan yakni reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa Simaan Kuartalan merupakan salah
satu metode simaan unggulan yang digunakan di Pondok Pesantren Sunan
Pandanaran yang bertujuan untuk menguji seberapa kuat kualitas hafalan Al-
Qur’an yang didapatkan santri. Waktu pelaksanaan simaan kuartalan yakni 2 kali
dalam satu tahun yakni pada bulan Rabiul Awal dan bulan Sya’ban. Untuk tempat
pelaksanaan kuartalan di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran komplek
Darurriyadloh dilaksanakan di 2 tempat, yakni di musholah dan musholah mbah
Ali. Dalam pelaksanaannya, santri yang mengikuti kuartalan harus menaati
beberapa peraturan-peraturan kuartalan, diantaranya: santri membacakan
perolehan hafalannya secara gelondong bil ghoib sebanyak 5 juz dalam sekali
dudukan, santri harus membaca juz sesuai dengan urutan juznya dan tidak boleh
diacak, durasi pembacaan 1 juz maksimal 35 menit, bacaan harus lancar, pelan
serta tartil, santri wajib menggunakan mikrofon selama pelaksanaan kuartalan,
volume mikrofon tidak boleh diubah-ubah, dan santri tidak diperbolehkan
menambah hafalan baru sebelum menyelesaikan target kuartalannya. Faktor
Pendukung dalam pelaksanaan Simaan Kuartalan di komplek Darurriyadloh
yaitu: adanya motivasi dari orang-orang terdekat misal diri sendiri, bapak kiai,
badal, teman dan orang tua, adanya niat dan keseriusan dari santri, dan adanya
reward setelah pelaksanaan kuartalan. Adapun faktor penghambat dalam
pelaksanaan Simaan Kuartalan di komplek Darurriyadloh yaitu: sarana
prasarana yang kurang memadai, cuaca yang kadang kurang mendukung,
penyimak yang kadang mengantuk, kurangnya kesiapan santri dalam
mempersiapkan hafalan yang akan diujikan, munculnya rasa malas, dan hafalan
santri yang kurang tertata dengan baik.
Collections
- Islamic Education [882]