Pengaruh Penggunaan Baja Ringan Hollow Berisi Mortar Sebagai Pengganti Baja Tulangan Terhadap Kuat Lentur Balok
Abstract
Pembangunan yang terjadi di Indonesia mengalami perkembangan pesat yang berdampak
pada penigkatan kebutuhan material. Kebutuhan material juga perlu memperhatikan kualitas elemen
struktural. Baja tulangan merupakan salah satu material penting dalam struktural yang memiliki sifat
signifikan dalam menahan gaya tarik, khususnya pada beton bertulang. Beton bertulang juga
memiliki kelemahan utama yaitu, rendahnya kekuatan persatuan beton yang berdampak pada berat
beton sehingga memengaruhi kekuatan struktur bangunan. Hal ini menjadikan banyak penelitian
dengan inovasi mengenai perkembangan beton bertulang yang lebih ringan tanpa mengurangi fungsi
dan ketahanannya. Salah satu inovasi yang akan dilakukan adalah mengganti baja tulangan
menggunakan baja ringan. Baja ringan mempunyai berat yang lebih rendah jika dibandingkan
dengan baja tulangan. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan baja ringan sebagai pengganti
baja tulangan. Baja ringan yang digunakan pada tulangan rangkap adalah tipe hollow ukuran 4x2
untuk daerah tarik dan 3x2 pada daerah tekan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan baja ringan berisi mortar
sebagai pengganti baja tulangan terhadap kuat lentur. Metode yang digunakan dalam pengujian kuat
lentur menggunakan 2 (dua) titik pembebanan serta sampel pengujian di pasang LVDT untuk
mengetahui lendutan yang terjadi. Selain itu, pada saat pengujian juga diamati keruntuhan pada
balok beserta dengan pola retak yang terjadi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan antara nilai momen nominal
eksperimental dan momen nominal teoritis menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu besar.
Kemudian nilai momen nominal eksperimen pada balok bertulang baja ringan naik sebesar 1,84
kNm atau sebesar 18,91% terhadap balok bertulang baja. Tetapi, lendutan pada beban maksimum
yang terjadi dalam beton bertulang baja ringan memiliki nilai yang lebih kecil sebesar 23% atau
sebesar 5,9 mm. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa beton dengan baja ringan dapat
meningkatkan momen nominal dan kuat lentur, tetapi lendutan yang terjadi lebih kecil. Hal ini
menunjukkan bahwa balok dengan baja ringan memiliki kekakuan yang lebih tinggi dibandingkan
balok berbaja tulangan.
Collections
- Civil Engineering [4195]