Show simple item record

dc.contributor.authorRamadhani, Desti
dc.date.accessioned2024-03-13T04:49:23Z
dc.date.available2024-03-13T04:49:23Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/48219
dc.description.abstractRiset ini pada dasarnya dilakukan untuk menganalisis serta mengetahui pemaknaan terhadap program Natuna Smart Island di Lingkungan Diskominfo Natuna secara kolektif dengan menggunakan pendekatan paradigma interpretif sebagai landasan pengembangan teori yang digunakan. Hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan, yang pertama beberapa makna bersama atau kolektif yang hadir pada lingkungan di Diskominfo Natuna yaitu Smart Island merupakan sebuah gagasan atau ide yang direalisasikan oleh Diskominfo Natuna untuk mewujudkan suatu daerah, wilayah atau pulau yang mampu berinteraksi dengan modernisasi zaman yaitu salah satunya jaringan internet, makna yang kolektif yang dihadir pada lingkungan Diskominfo Natuna memperlihatkan bahwasanya meski makna bersifat komunal namun saat bergabung ke dalam sebuah komunitas, maka disitu akan berlangsung sebuah kegiatan komunikasi dan pertukaran makna di intern komunitas itu sendiri sehingga memunculkan makna yang bersifat kolektif tersebut. Yang kedua makna didalam sebuah pesan tidak ada, ia diproduksi melalui sistem penerjemahan audiens sendiri. Audiens yang berbeda akan menerjemahkan dan memaknai isi teks atau konten yang dilihat dan dibaca melalui proses interpertasi yang berbeda dalam hal ini aspek interpertasi yang dilakukan pada lingkungan Diskominfo Natuna terhadap program Natuna Smart Island Narasumber tidak menginterpertasikan arti dari isi gagasan atau ide yaitu Natuna Smart Island ini secara sendirinya saja. Makna yang diwujudkan melalui interaksi antara isi konten oleh para Narasumber ini tentunya bisa dipahami dan di modifikasi oleh individu lainya di lingkungan Diskominfo Natuna melalui proses Interpretif yang juga berkaitan dengan hal lain yang dihadapinya. Yang Ketiga, dalam aspek tindakan sosial, para narasumber sendiri belum yakin 100% akan realisasi pemerataan tersebut, bukan untuk bersikap pesimis namun ini didasari dengan berbagai kendala serta faktor penghambat yang hadir seperti letak geografis dan juga pandemi yang hadir pada saat itu juga membuat jalannya program ini terhadap baik dari segi biaya maupun pengerjaan di lapanganen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPemaknaanen_US
dc.subjectParadigma Interpretifen_US
dc.subjectSmart Islanden_US
dc.titleMakna Smart Island di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Natunaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19321214


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record