Analisis Fenomena Flexing di Sosial Media pada Generasi Z dalam Perspektif Konsumsi Islam (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Islam Indonesia)
Abstract
Maraknya perkembangan tekonologi yang berdampak pada perilaku sosial menjadi
sebuah transformasi budaya salah satunya adalah pengguna perangkat media digital,
khususnya pada generasi Z. Perilaku flexing dipahami dalam ilmu ekonomi sebagai
sikap konsumtif yang bersifat mencolok, dimana seseorang membelanjakan uangnya
untuk membeli barang-barang mewah dan layanan premium untuk menunjukkan
tingkat atau kemampuan finansial dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa pandangan konsumsi Islam mengenai fenomena flexing yang digunakan
untuk meningkatkan aktivitas media sosial pada generasi-Z. Metode penelitian ini
menggunakan metode campuram atau mixed method research. Sumber data yang
digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan
wawancara kepada mahasiswa Universitas Islam Indonesia dan data sekunder diperoleh
melalui kepustakaan. Hasil dari penelitian ini , menurut mahasiswa Universitas Islam
Indonesia perilaku flexing bida menjadi cara seseorang untuk menonjolkan diri,
menarik perhatian atau mendapat pengakuan dari teman atau kelompok sosial tertentu.
Hamper seluruh mahasiswa Universitas Islam Indonesia setuju bahwa flexing
merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam karena dapat memicu timbulnya rasa
iri di antara sesame. Selain itu, perilaku flexing juga berhubungan dengan konsep israf
karena mendorong konsumsi berlebihan dalam Upaya untuk mengikuti gaya hidup
tertentu dan mencari pengakuan sosial. Perilaku konsumsi dalam Islam diatur oleh
prinsip dan norma yang sesuai dengan hukum Islam. Tindakan flexing tidak sejalan
dengan teori perilaku konsumen Islam karenaa melanggar prinsip-prinsip dan norma-
norma konsumsi Islam serta tidak sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadits.
Collections
- Islamic Economics [827]