Show simple item record

dc.contributor.authorWijaksono, Rizki Mochamad Adi
dc.date.accessioned2024-03-04T11:35:27Z
dc.date.available2024-03-04T11:35:27Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/47961
dc.description.abstractKemerosotan akhlak pada siswa menjadi hal yang memprihatinkan bagi lembaga pendidikan khususnya di MTsN 7 Sleman. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan bersama Ibu Titik Susilawati yang peneliti lakukan pada prapenelitian, di temukan bahwa masih terdapat beberapa siswa dan siswi yang belum memiliki etika dan sopan santun selama berada di lingkungan sekolah. Seperti, masih banyak di temukan di antara mereka yang berkata kasar, tidakmenghargai dan menghormati guru yang sedang mengajar di dalam kelas, bahkan tindakan tersebut sudah melampaui batasannya dengan di buktikannya bahwa terdapat siswa yang sudah mencuri uang koperasi milik sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peran guru dalam membentuk akhlak peserta didik di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 7 Sleman. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi kelas, dan analisis dokumen. Sehingga validasi akan data yang di uji dapat di konfirmasi dengan lebih valid Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Peran guru dalam membentuk akhlak peserta didik dengan menggunakkan beragam strategi yaitu: dengan memberi contoh langsung kepada peserta didiknya yang dimana guru di sini sebagai (role model), mengarahkan peserta didik nya kepada hal-hal yang positif, dan juga memberi nasehat kepada peserta didiknya. 2. Faktor penghambat guru dalam membentuk akhlak peserta didik di antara nya yaitu: latar belakang keluarga yang berbeda, pola asuh yang tidak sama, lingkungan sosial di luar sekolah seperti teman sebaya, sosial media dan juga komunitas sekitar, keterbatasan waktu guru karena guru hanya memiliki waktu ketika jam pembelajaran saja dan yang terakhir tidak kompak nya guru dalam mendidik peserta didik nya mungkin ada yang keras ada juga yang lemah lembut dan sebaginya. 3. Strategi para guru MTsN 7 dapat dilihat dari banyaknya program-program sekolah yang mendukung. Seperti (salam, senyum sapa) di setiap pagi hari sebelum memasuki gerbang sekolah, sholat duha berjamaah, membaca asmaul husna bersama, sholat dzuhur berjamaah dan lain sebagainya. Kemudian strategi lainnya seperti menanamkan nilai-nilai kebaikan seperti bertutur kata yang baik, ramah, peduli lingkungan dan strategi yang terakhir dengan berkolaborasi dengan orang tua agar peserta didik ketika berada di luar lingkungan sekolah tetap di kontrol dan di arahkan oleh orang tua.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPeran Guruen_US
dc.subjectAkhlaken_US
dc.subjectPeserta Didiken_US
dc.titlePeran Guru dalam Pembentukan Akhlak Peserta didik MTs N 7 Slemanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19422101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record