Show simple item record

dc.contributor.authorAkbar, Muhammad Daffa Arib
dc.contributor.authorAzhar, Fikri
dc.date.accessioned2024-03-01T08:04:20Z
dc.date.available2024-03-01T08:04:20Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/47889
dc.description.abstractAsetaldehid merupakan bahan kimia intermediet yang umum digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam asetat, asam laktat, ethyl acetate, pentaerythrytol, n- butanol, dan beberapa bahan kimia lainnya. Sampai saat ini kebutuhan asetaldehid di Indonesia masih bergantung pada kegiatan impor. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, menunjukkan bahwa dalam rentang tahun 2017-2021 terdapat peningkatan jumlah impor yang signifikan terutama pada tahun 2021. Oleh karena itu, akan dibangun pabrik asetaldehid berbahan baku etanol dengan kapasitas produksi 22.200 ton/tahun. Pabrik akan didirikan di daerah Sragen, Jawa Tengah seluas 30.720 m2 . Produksi asetaldehid dari etanol menggunakan proses dehidrogenasi yaitu pelepasan hidrogen dari senyawa dengan bantuan katalis Cu- Cr yang berlangsung didalam reaktor fixed bed multitube. Proses ini dilakukan pada kondisi operasi tekanan 1 atm dan suhu 260°C. Kemudian keluaran reaktor akan dimurnikan menggunakan menara distilasi untuk memperoleh produk akhir berupa asetaldehid dengan kemurnian 99,5%. Untuk mencapai kapasitas produksi 22.200ton/tahun diperlukan etanol sebanyak 24.759 ton/tahun dan katalis Cu-Cr sebanyak 25.785 kg/tahun. Selain itu pabrik membutuhkan komponen penunjang seperti air pendingin 176.663 kg/jam, steam 61.718 kg/jam, udara tekan 24 m3 /jam, listrik 300 kW, solar 98 kg/jam dan fuel oil 162 kg/jam. Berdasarkan analisa ekonomi yang dilakukan, pabrik asetaldehid yang dibangun termasuk dalam kategori risiko rendah (low risk) dengan perolehan keuntungan setelah pajak sebesar Rp 167.480.568.799 , Return on Investment setelah pajak sebesar 2%, Pay Out Time (POT) setelah pajak sebesar 3,08 tahun, Break Even Point (BEP) sebesar 55 %, Shut Down Point (SDP) sebesar 35 % dan Discounted Cash Flow Rate (DCFR) sebesar 22 %. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi tersebut dapat disimpulkan bahwa pabrik asetaldehid layak secara ekonomi untuk didirikan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAsetaldehiden_US
dc.subjectDehidrogenasien_US
dc.subjectEtanolen_US
dc.subjectFixed Beden_US
dc.subjectKatalis Cu-Cren_US
dc.titlePrarancangan Pabrik Asetaldehid dari Etanol dengan Proses Dehidrogenasi Kapasitas 22.200 Ton/tahunen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19521098
dc.Identifier.NIM19521102


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record