Show simple item record

dc.contributor.authorAnarya, Jihan Gadis
dc.date.accessioned2024-02-22T04:58:06Z
dc.date.available2024-02-22T04:58:06Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/47655
dc.description.abstractPenelitian ini membahas mengenai Hutang Panai’ Sebagai Alasan Perceraian Dalam Masyarat Adat Suku Bugis-Makassar. Rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana kedudukan uang panai’ dalam perkawinan bagi masyarakat Bugis Makassar? dan apakah hutang panai’ dapat dijadikan alasan dalam perceraian?. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat yuridis normatif, pendekatan yang dilakukan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan kasus. Hasil dari analisa tersebut bahwa Kedudukan uang panai’ dalam perkawinan bagi masyarakat Bugis- Makassar ialah menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh seorang laki-laki apabila ingin menikahi wanita suku Bugis-Makasaar dan Hutang panai’ tidak dapat dijadikan alasan dalam perceraian, hutang panai’ hanya salah satu faktor yang menyebabkan pertengkaran antara suami dan istri yang menjadi dasar bagi hakim mengabulkan gugatan tersebut. Adapun saran penelelitian ini baik nya permintaan uang panai’ tersebut dimusyawarahkan secara terbuka dan sesuai kemampuan dengan memenuhi kesepakatan dan tidak memberatkan semua pihak dan pada dasarnya hutang panai’ hanya dapat dijadikan salah satu faktor mengajukan gugatan, akan tetapi hutang panai’ tidak dapat menjadi dasar hakim mengabulkan gugatan cerai. Karna hakim harus benar-benar memutus perkara cerai sesuai dengan ketentuan yang ada dan di atur dalam hukum.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectHutangen_US
dc.subjectPanaien_US
dc.subjectCeraien_US
dc.subjectMasayarakat Adaten_US
dc.subjectBugis-Makassaren_US
dc.titleHutang Panai’ Sebagai Alasan Perceraian dalam Masyarakat Adat Suku Bugis-makassaren_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19410671


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record