Modus Operandi dan Penegakan Hukum Tindak Pidana Pembalakan Liar di Kawasan PBPH Pt. Kirana Chatulistiwa
Abstract
Tindak pidana yang dilakukan oleh pelaku pembalakan liar menimbulkan kerugian
bagi PT. Kirana Chatulistiwa berupa rusaknya kawasan hutan yang menyebabkan
kerugian bagi perusahaan. Pembalakan yang seharusnya dilakukan secara legal
justru dibalak liar oleh suatu korporasi untuk membuka lahan perkebunan secara
ilegal. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana modus operandi pembalakan
liar yang dilakukan oleh pelaku dan bagaimana penegakan hukum tindak pidana
pembalakan liar di kawasan PBPH PT. Kirana Chatulistiwa. Penulis melakukan
penelitian dengan menggunakan metode empiris yang berfokus pada tingkah laku
seseorang yang diperoleh dengan metode wawancara serta melalui pendekatan
yuridis sosiologis dengan melihat fakta hukum atau kenyataan hukum di dalam
masyarakat. Hasil dari penelitian ini bahwa para pelaku melakukan modus
operandinya dengan mengaku-ngaku menjadi warga suku asli di daerah setempat
agar dapat menebang pohon dan memanfaatkan kawasan PBPH PT. Kirana
Chatulistiwa yang pada kala itu sedang terbengkalai. Selanjutnya, penyelesaian
hukum dilakukan oleh tim KPH Kusan dan pihak perusahaan dengan cara
melayangkan somasi, memberikan peringatan secara langsung, dan ganti rugi yang
dilakukan oleh pihak PT. Kirana Chatulistiwa serta penerapan sistem perhutanan
sosial antara pihak PT. Kirana Chatulistiwa dengan para pelaku.
Collections
- Law [2308]