Analisis Metode Pelaksanaan, Jadwal, dan Biaya Pekerjaan Pematangan Lahan untuk Pembangunan Perumahan
Abstract
Pekerjaan pematangan lahan memerlukan metode yang tepat agar pekerjaan tanah menjadi
efektif dan efisien. Metode pelaksanaan yang digunakan antara lain menyesuaikan ketinggian,
ukuran, jarak dan lain-lain menyesuaikan di keadaan di lapangan serta menggunakan alat dan
sumber daya yang tepat agar sesuai dengan rencana. Pekerjaan pematangan lahan membutuhkan
biaya yang tidak sedikitnya 10 % dari biaya konstruksi bangunan. Perkiraan biaya bagian vital
diperlukan untuk mengetahui biaya yang diperlukan untuk membangun proyek yang dapat
mengendalikan serta merencanakan sumber daya material, tenaga kerja, pelayanan, maupun waktu.
Bagi pemilik, perkiraan biaya menjadi angka penentu investasi. Bagi kontraktor, kemampuan untuk
membuat perencanaan biaya menentukan keuntungan baginya. Bagi konsultan, angka tersebut
diajukan kepada pemilik sebagai perkembangan proyek yang terkait dengan kebenaran angka-angka
tersebut.
Data didapatkan dengan cara wawancara langsung dan dengan teori teori yang ada.
Wawancara langsung dengan orang-orang di lapangan dilakukan untuk mengetahui metode
pelaksanaan di lapangan, jadwal pelaksanaan, serta biaya yang dikeluarkan untuk biaya pematangan
lahan. Teori-teori yang ada digunakan sebagai pembanding antara standar yang ada dengan
pelaksanaan.
Metode yang dilakukan pada pematangan lahan yaitu diawali dengan persiapan, pematokan
dan pengukuran, clearing, grubbing, stripping, galian di lokasi dan quarry, pengangkutan tanah lalu
dihamparkan, serta pemadatan. Terdapat perubahan metode realisasi yaitu ketika quarry bertambah
menjadi dua lokasi karena mutu yang kurang sesuai spesifikasi yang diinginkan. Biaya rencana yang
dibutuhkan adalah Rp. 2.384.677.677 dan biaya realisasinya adalah Rp. 2.658.003.825 sehingga
terdapat kenaikan sebesar 11 % yang disebabkan bertambahnya jumlah, durasi, serta perbedaan
biaya pada setiap item pada rencana dan realisasi. Jadwal rencana pada proyek ini awalnya
direncanakan selama 109 hari, namun pada realisasi membutuhkan waktu selama 133 hari
dikarenakan beberapa faktor yang menyebabkan terhambatnya proyek yaitu seperti hari hujan,
penurunan kapasitas produksi, jarak angkut yang berubah, serta pekerjaan tambah.
Collections
- Civil Engineering [4192]