Representasi Peran Ibu Tunggal dan Dekonstruksi Male Gaze dalam Film ‘yang Tak Tergantikan’
Abstract
Banyaknya wanita yang menjadi ibu tunggal dilatarbelakangi oleh kasus perceraian
di Indonesia yang sedang berada di titik puncak selama enam tahun terakhir. Ibu tunggal
dalam stereotip sosial digambarkan sebagaisosok yang lemah dan sangat bergantung kepada
pria. Ditambah lewat teori male gaze milik Laura Mulvey yang mengemukakan kultur
sinema yang menempatkan wanita sebagai objek kepuasan pria. Namun konsep ini sangat
mungkin untuk berubah dan di dekonstruksi lewat media yang berusaha menyangkal
pandangan tersebut dan berusaha meyakinkan bahwa kedudukan wanita dan pria sama. Film
merupakan salah satu media yang berfungsi menciptakan konstruksi atau representasi isu
tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana representasi peran ibu tunggal
dan dekonstruksi male gaze dalam film Yang Tak Tergantikan (2021) karya Herwin
Novianto lewat telaah semiotik Charles Sanders Peirce. Unit analisis yang berupa tangkapan
layar dari adegan dalam film yang telah ditentukan lewat beberapa kategori argumen
signifikansi selanjutnya dianalisis melalui tiga tahapan yaitu menentukan objek, interpretan,
dan representamen. Objek tersebut dibagi dalam tiga kategori yaitu ikon, indeks, dan simbol.
Dalam penelitian ini diperoleh bahwa ibu dalam film Yang Tak Tergantikan (2021) memiliki
peran ekonomi, peran afeksi, peran proteksi, serta peran pendidikan dan sosialisasi.
Penggambaran peran ibu tunggal pada film ini menawarkan cara pandang berbeda yang
berupa hasil dari dekonstruksi male gaze yang dibangun secara semiotik.
Collections
- Communication [949]