Analisis Kelayakan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Ditinjau Dari Aspek Finansial (Studi Kasus Rusunawa Tamanan Banguntapan Bantul
Abstract
Proyek pembangunan Rusunawa ini terdiri 2 twin block dengan Type 24
untuk pekerja lajang dan Type 36 untuk pekerja yang sudah berkeluarga. Masingmasing twin block terdiri dari 5 lantai, untuk Type 24 ada 104 kamar Type 36 ada
66 kamar. Lokasi Pembangunan Rusunawa Tamanan Banguntapan ini terletak
Pedukuhan Sokowaten, Desa Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten
Bantul.
Analisis kelayakan yang dipakai dalam penelitian ini adalah mrnggunakan
analisis cash flow, analisis Net Present Value (NPV) dan Payback Period (PP),
yang menggambarkan kondisi usaha yang telah menghasilkan pendapatan yang
menutup semua pengeluaran serta pengambilan investasi yang sudah dikeluarkan
pada Rusunawa ini. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kelayakan
pembangunan Rusunawa dan Tarif sewa yang akan memberikan keuntungan atau
kelayakan pembangunan Rusunawa di Tamanan Banguntapan Bantul.
Berdasarkan perhitungan pembangunan Rusunawa dengan Tarif sewa
dasar sebesar : lantai 1 = Rp. 188,000.00, lantai 2 = Rp. 169,200.00, lantai 3 = Rp.
152,280.00, lantai 4 = Rp. 137,052.00 dan lantai 5 = Rp. 123,346.00 untuk Type
24 dan untuk Type 36 lantai 1 = Rp 295,000.00, lantai 2 = Rp 265,500.00, lantai 3
= Rp 238,950.00, lantai 4 = Rp 215,055.00, dan lantai 5 = Rp 193,549.00 adalah
tidak layak (NPV = - Rp. 1,032,610,910.49). Jika Tarif sewa dinaikkan 10% dari
Tarif sewa dasar, investasi Rusunawa masih tidak layak (NPV = – Rp.
414,319,185.34). Jika Tarif sewa dinaikan 20% dari Tarif sewa dasar, investasi
rusunawa layak dengan NPV = Rp. 204,002,539.81 dan Payback Period (PP)
tercapai 10 tahun 8 bulan 15 hari.