Strategi Komunikasi Pemasaran Kuliner Lokal di Masa Pandemi dan Pasca Pandemi: Studi Kasus “Empal Gentong Mang Darma dan Nasi Jamblang Ibad Otoy” Khas Cirebon
Abstract
Industri kuliner menjadi salah satu sektor usaha yang paling terdampak pandemi Covid-19.
Bahkan, pandemi menyebabkan usaha kuliner mengalami penurunan pendapatan secara drastis.
Salah satu kuliner lokal khas Cirebon yang terdampak pandemi yaitu, Empal Gentong Mang
Darma (EGMD) dan Nasi Jamblang Ibad Otoy (NJIO). Sehingga, peneliti memilih untuk
menganalisa kedua kuliner tersebut sebagai objek karena pemanfaatan media sosial merupakan
salah satu upaya dari kedua kuliner untuk memasarkan dan mempromosikan produk di tengah
pandemi dalam meningkatkan pendapatan.
Maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa strategi komunikasi pemasaran
yang berhasil diterapkan oleh EGMD dan NJIO sebagai upaya mempertahankan usaha dan
meningkatkan penjualan di masa pandemi. Kemudian metode penelitian menggunakan jenis
pendekatan kualitatif, dengan waktu dan lokasi penelitian di EGMD dan NJIO, Kota Cirebon,
Jawa Barat. Serta, metode pengumpulan data menggunakan wawancara narasumber, observasi,
dan studi kepustakaan.
Adapun, hasil penelitian menunjukkan bahwa EGMD berfokus pada wisatawan, keluarga,
pelajar/mahasiswa, dan pekerja kantoran umur 17-50 tahun yang senang berkuliner dan
menggunakan Instagram. Advertising di masa pandemi dengan memposting di jam tertentu, dan
membagikan informasi mengenai new menu pasca pandemi, serta promosi dari mulut ke mulut.
Serta melakukan kerja sama dengan aplikasi online dan memberikan diskon 40-60% sebagai
bentuk positioning kuliner.
Sedangkan NJIO berfokus pada wisatawan dan masyarakat umum yang aktif menggunakan
Instagram. Strategi yang dilakukan melalui advertising dengan memasang spanduk dan baliho.
Serta memposting kedatangan public figure dan menawarkan makanan rekomendasi. Strategi
ini membantu pengusaha untuk memasarkan kulinernya di tengah pandemi dan pasca pandemi.
Collections
- Communication [949]