| dc.description.abstract | Dalam menjalani peran kita sebagai seorang muslim di era global
ini, salah satu yang bisa kita lakukan adalah menjadi takmir masjid. Menjadi
takmir tidak jauh dari peran sebagai imam masjid, sebagai imam masjid
merupakan kunci utama untuk bisa menarik jamaah senang dan nyaman
untuk shalat berjamaah. Menjadi seorang imam tidak mudah karena harus
memiliki syarat-syarat yang harus dimiliki, salah satu syarat imam yaitu
memiliki bacaan yang bagus. Di Masjid Ulil Albab, tidak semua orang yang
memiliki bacaan yang bagus, maka dari itu Takmir Masjid Ulil Albab
menerapkan pembelajaran tahsin dengan menggunakan metode Talaqqi
yaitu memperkuat pembacaan dan menghafal. Salah satu tujuan peneliti ini
yaitu melihat cara penggunaan metode talaqqi untuk bisa meningkatkan
bacaan calon imam masjid dan mengetahui dampak dari pembelajaran
tahasin dengan metode Talaqqi terhadapap calon Imam Masjid Ulil Albab.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti datang ke
lembaga atau organisasi tersebut untuk melakukan proses pengumpulan
data. Adapun data yang akan diperoleh yaitu dengan wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini
menggunakan Teknik Purposive Sampling yaitu menentukan informan
dengan cara sengaja atau berdasarkan kriteria dan ketentuan peneliti. Yang
menjadi informan adalah ketua takmir,guru tahsin, divisi pembinaan dan
kaderisasi dan peserta tahsin. Teknik analisis data menggunakan miles,
Huberman dan Sadana yaitu, pemadatan data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verivikasi.
Hasil dari penelitian ini adalah para imam atau calon imam dalam
membaca Al-quran bahkan menjadi imam, mereka sangat berhati-hati
karena sebelum belajar tahsin mereka membaca Alquran hanya
memperhatikan nada atau lagu saja, ketika sudah belajar tahsin bacaan
mereka lebih berhati-hati, dan ketika menjadi imam bacaan mereka menjadi
pelan-pelan dengan penuh kehati-hatian. | en_US |
