Dampak Program Kampus Mengajar dalam Mengembangkan Kompetensi Keguruan Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia

Abstract

Program Kampus Mengajar adalah bagian dari program MBKM yang melibatkan mahasiswa aktif dari berbagai universitas dan program studi. Program ini memiliki empat program utama, yaitu literasi, numerasi, adaptasi teknologi, dan administrasi. Di Universitas Islam Indonesia, khususnya pada Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Agama Islam, terdapat 23 mahasiswa yang lolos seleksi program Kampus Mengajar Angkatan 3, menjadi peserta terbanyak dibandingkan tahun sebelumnya. Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan program kampus mengajar dalam meningkatkan kompetensi keguruan mahasiswa, menganalisis dampak program kampus mengajar dalam mengembangkan kompetensi keguruan mahasiswa dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat program kampus mengajar dalam mengembangkan kompetensi keguruan mahasiswa. Peneliti ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling, dan teknik pengumpulan data melibatkan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data terdiri dari tiga tahap: reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dipastikan melalui teknik triangulasi sumber. Penelitian ini menemukan bahwa pelaksanaan program Kampus Mengajar memiliki dampak yang signifikan terhadap pengembangan kompetensi keguruan mahasiswa. Mahasiswa mendapatkan manfaat dari pembekalan sebelum penugasan dan pengalaman berharga selama mengajar di sekolah penempatan. Meskipun kompetensi profesional belum berkembang secara optimal untuk mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam karena beberapa mata pelajaran tidak relevan dengan jalur program studi mereka. Pelaksanaan program Kampus Mengajar didukung oleh berbagai pihak. Namun, terdapat juga faktor penghambat, sekolah yang belum tepat, kekurangan personil penugasan, guru yang tidak mendukung, bentroknya jadwal sekolah dengan program mahasiswa, individualisme personil penugasan, ketidakjelasan standar dan ketidakadilan dalam pembagian kesempatan mengajar.