ANALISIS KANDUNGAN SENYAWA KIMIA DALAM PARFUM ISI ULANG YANG BEREDAR DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN METODE GC-MS (GAS CHROMATOGRAPHY–MASS SPECTROMETRY)
Abstract
Parfum merupakan bahan esensial yang senantiasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Kebutuhan akan parfum dengan harga yang terjangkau memicu munculnya
toko parfum isi ulang dengan berbagai tingkatan harga dan kualitas, menyesuaikan
kemampuan atau daya beli masyarakat, sebagaimana yang saat ini muncul dan tersebar di
sekitar Kota Yogyakarta. Belum terdapat informasi secara jelas kandungan kimia apa saja
yang terdapat dalam parfum isi ulang melatar belakangi peneliti untuk menggali lebih
dalam terkait bahaya yang bisa timbul dalam penggunaan parfum isi ulang tersebut.
Diperoleh 10 sampel parfum dari 10 toko parfum di Kota Yogyakarta yang dianalisis
menggunakan metode GC-MS (Gas Chromatography–Mass Spectrometry), kemudian
mencocokannya dengan katalog standar IFRA. Diperoleh 5 senyawa yang terkandung
dalam 10 sampel yang telah terkategori oleh standar IFRA, yaitu D-limonene dan Linalool
masuk dalam kategori Specificated, Amberonne atau Octahydro-tetramethyl-naphthalenylethanone
(OTNE)
dan
α-Hexyl
cinnamic
aldehyde
dalam
kategori
Restricted.
Dan
7-Acetyl6-ethyl-1,1,4,4-tetramethyltetralin
atau Acetyl ethyl tetramethyl tetralin (AETT)
dikategorikan sebagai senyawa Prohibited.