Pengaruh Online Advertising, Celebrity Endorser, dan Electronic-word-of-mouth Terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Scarlett Whitening (Analisis Structural Equation Models - Part Least Square)
Abstract
Teknologi komunikasi dan informasi telah memudahkan masyarakat untuk melakukan
jual beli secara online. Perkembangan ini juga diikuti dengan berbagai strategi marketing
melalui internet. Scarlett Whitening adalah salah satu brand kecantikan yang memanfaatkan
iklan online untuk mempromosikan produk. Scarlett Whitening mulai ramai dibicarakan sejak
beberapa artis papan atas Indonesia menggunakan produknya. Namun strategi marketing ini
marak sekali digunakan oleh brand lain. Sehingga diperlukan inovasi dan pembaruan pada
strategi marketing online advertising, celebrity endorser dan electronic word of mouth. Peneliti
ingin mengetahui pengaruh strategi marketing yang efektif untuk Scarlett Whitening hingga
sukses mengalahkan penjualan brand kecantikan lainnya.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan positifistik yang
melihat fenomena sebagai sebuah realitas atau fakta. Populasi yang digunakan adalah pelanggan
baru Scarlett Whitening dalam waktu enam bulan terakhir yang berusia 18-35 tahun dan
berdomisili di Kab Sleman, D.I Yogyakarta. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100
sampel dengan teknik pengolahan data non probability sampling menggunakan teknik purposive
sampling yaitu menentukan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Analisis data
yang digunakan adalah SPSS pada uji validitas dan reabilitas, lalu analisis SEM PLS (Structural
Equation Modeling – Part Least Square) digunakan untuk mengetahui validitas konvergen dan
diskriminan, reliabilitas, R Square, signifikansi, arah hubungan hingga model fit.
Hasil dari penelitian ini adalah sebanyak 68,8% besar pengaruh Online Advertising,
Celebrity Endorser dan Electronic Word of Mouth terhadap Minat Beli Produk Scarlett
Whitening. Sedangkan sisanya yaitu 31.2% tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji hipotesis
pada pengaruh online advertising (X1) terhadap minat beli (Y) menunjukkan T-Statistics
0,914<1,96 dan Path Coefficient 0,100. Sehingga hasil hipotesis (H1) tidak signifikan dan tidak
dapat diterima. Kemudian uji hipotesis pada pengaruh celebrity endorser (X2) terhadap minat
beli menunjukkan T-Statistic 2,290>1,96 dan path coefficient 0,189. Sehingga hasil hipotesis
(H2) signifikan dan dapat diterima. Pada hasil uji hipotesis terakhir yaitu pengaruh EWOM
(X1) terhadap minat beli menunjukkan T-Statistics 6,317 dan path coefficient sebesar 0,637.
Disimpulkan bahwa hasil hipotesis (H3) signifikan dan dapat diterima.
Collections
- Communication [949]