Perbandingan Evaluasi Tebal Lapis Perkerasan Runway, Taxiway Dan Apron Pada Bandar Udara Halim Perdanakusuma Menggunakan Metode Empiris Dan Metode Mekanistik Berdasarkan Federal Aviation Administration (Faa)
Abstract
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta merupakan ibu kota Republik
Indonesia, sekaligus sebagai pusat bisnis dan pusat pemerintahan dengan jumlah
penduduk yang cukup padat sehingga mengakibatkan masyarakat DKI Jakarta perlu
akan adanya moda transportasi yang cepat. Moda transportasi yang cepat salah
satunya adalah moda transpotasi udara, moda transportasi udara dilayani oleh
Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Pada tanggal 26 Januari 2022 Bandara Halim
mulai ditutup sementara mengingat akan adanya revitalisasi untuk memperbaiki
fasilitas sisi darat maupun udara. Maka dari itu diperlukan perencanaan untuk aspek
paling vital yaitu perkerasan pada runway, taxiway dan apron.
Penelitian ini berfokus pada perencanaan desain tebal perkerasan apron,
taxiway, dan runway dengan menggunakan dua metode yaitu metode empiris dan
metode mekanistik berdasarkan Federal Aviation Administration (FAA). Metode
empiris mendasarkan pada FAA Advisory Circular 150/5320-6D dengan
penggunaan grafik – grafik dalam perhitungannya, sedangkan metode mekanistik
mendasarkan pada Advisory Circular 150/5320-6G. Metode – metode tersebut
menggunakan data – data seperti data CBR (California Bearing Ratio) subgrade,
data lalu lintas pesawat dan data material sebagai parameter input design.
Hasil dari desain tebal perkerasan dengan menggunakan metode empiris
berdasarkan FAA Advisory Circular 150/5320-6D pada runway yaitu 102 mm pada
lapisan surface, 360 mm pada lapisan base, dan 269,8 mm pada lapisan subbase
dengan total tebal keseluruhan adalah 732,1 mm. Pada taxiway adalah 102 mm pada
lapisan surface, 355,6 mm pada lapisan base, dan 410,5 mm pada lapisan subbase
dengan total tebal keseluruhan adalah 867,7 mm. Pada apron adalah tebal lapisan
beton adalah 555,89 mm dan tebal lapisan subbase 19 cm, sehingga total tebal
perkerasan kaku pada taxiway adalah 745,89 mm. Hasil dari desain tebal
perkerasan dengan menggunakan metode mekanistik berdasarkan FAA 150/53206G
pada
runway
yaitu,
102
mm
untuk
lapisan
surface,
327
mm
untuk
lapisan
base,
dan
216
mm
untuk
lapisan
subbase
sehingga
total
tebal
perkerasan
pada
runway
yaitu
645
mm.
Pada
taxiway
yaitu,
102
mm
untuk
lapisan
surface,
327
mm
untuk
lapisan
base,
dan
316
mm
untuk
lapisan
subbase
sehingga
total
tebal
perkerasan
pada
taxiway
yaitu
745
mm.
Pada
apron
yaitu,
537
mm
untuk
lapisan
surface
dan
152
mm
untuk
lapisan
subbase
sehingga
total
tebal
perkerasan
pada
apron yaitu
689 mm.
Collections
- Civil Engineering [4092]