Show simple item record

dc.contributor.authorALHILAL MOHAMMAD FARHAN
dc.date.accessioned2023-05-26T07:10:44Z
dc.date.available2023-05-26T07:10:44Z
dc.date.issued2023-04
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/44946
dc.description.abstractDaerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia, sekaligus sebagai pusat bisnis dan pusat pemerintahan dengan jumlah penduduk yang cukup padat sehingga mengakibatkan masyarakat DKI Jakarta perlu akan adanya moda transportasi yang cepat. Moda transportasi yang cepat salah satunya adalah moda transpotasi udara, moda transportasi udara dilayani oleh Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Pada tanggal 26 Januari 2022 Bandara Halim mulai ditutup sementara mengingat akan adanya revitalisasi untuk memperbaiki fasilitas sisi darat maupun udara. Maka dari itu diperlukan perencanaan untuk aspek paling vital yaitu perkerasan pada runway, taxiway dan apron. Penelitian ini berfokus pada perencanaan desain tebal perkerasan apron, taxiway, dan runway dengan menggunakan dua metode yaitu metode empiris dan metode mekanistik berdasarkan Federal Aviation Administration (FAA). Metode empiris mendasarkan pada FAA Advisory Circular 150/5320-6D dengan penggunaan grafik – grafik dalam perhitungannya, sedangkan metode mekanistik mendasarkan pada Advisory Circular 150/5320-6G. Metode – metode tersebut menggunakan data – data seperti data CBR (California Bearing Ratio) subgrade, data lalu lintas pesawat dan data material sebagai parameter input design. Hasil dari desain tebal perkerasan dengan menggunakan metode empiris berdasarkan FAA Advisory Circular 150/5320-6D pada runway yaitu 102 mm pada lapisan surface, 360 mm pada lapisan base, dan 269,8 mm pada lapisan subbase dengan total tebal keseluruhan adalah 732,1 mm. Pada taxiway adalah 102 mm pada lapisan surface, 355,6 mm pada lapisan base, dan 410,5 mm pada lapisan subbase dengan total tebal keseluruhan adalah 867,7 mm. Pada apron adalah tebal lapisan beton adalah 555,89 mm dan tebal lapisan subbase 19 cm, sehingga total tebal perkerasan kaku pada taxiway adalah 745,89 mm. Hasil dari desain tebal perkerasan dengan menggunakan metode mekanistik berdasarkan FAA 150/53206G pada runway yaitu, 102 mm untuk lapisan surface, 327 mm untuk lapisan base, dan 216 mm untuk lapisan subbase sehingga total tebal perkerasan pada runway yaitu 645 mm. Pada taxiway yaitu, 102 mm untuk lapisan surface, 327 mm untuk lapisan base, dan 316 mm untuk lapisan subbase sehingga total tebal perkerasan pada taxiway yaitu 745 mm. Pada apron yaitu, 537 mm untuk lapisan surface dan 152 mm untuk lapisan subbase sehingga total tebal perkerasan pada apron yaitu 689 mm.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titlePerbandingan Evaluasi Tebal Lapis Perkerasan Runway, Taxiway Dan Apron Pada Bandar Udara Halim Perdanakusuma Menggunakan Metode Empiris Dan Metode Mekanistik Berdasarkan Federal Aviation Administration (Faa)en_US
dc.Identifier.NIM19511261


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record