Perancangan Dinding Penahan Tanah Pulung Kesugihan Ponorogo dengan Menggunakan Tipe Dinding Penahan Tanah Gravitasi
View/ Open
Date
2017-05-31Author
Kautsar, Dzakarosma Erza
Dzakarosma Erza Kautsar
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan tanah dengan
berbagai tipe yang disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan pemicu. Di Indonesia
banyak jalur transportasi yang melalui daerah lereng pegunungan yang rawan terjadi tanah longsor.
Salah satu solusi untuk mencegah tanah longsor adalah dengan membangun dinding penahan
tanah. Peneliti ingin mendesain ulang dinding penahan tanah pada Proyek Pulung – Kesugihan
Ponorogo. Struktur dinding penahan tanah pada Proyek Pulung – Kesugihan Ponorogo pada STA
2+700 dibangun menggunakan tipe kantilever. Peneliti ingin mengetahui stabilitas eksternal,
stabilitas internal dan keamanan terhadap gaya dalam yang terjadi jika menggunakan dinding
penahan tanah tipe gravitasi pada kondisi tanpa muka air tanah, muka air tanah posisi -6,9m dan 2,9m
Perbedaan muka air tanah akan mempengaruhi faktor keamanan dan stabilitas dinding
penahan tanah. Dari hasil perhitungan stabilitas eksternal didapat faktor keamanan pada kondisi
tanpa muka air tanah FS(sliding) = 2,26 > 1,5 , FS(overturning) = 2,58 > 2 dan FS(bearing capacity) = 3,18 > 3, pada kondisi muka air tanah -6,9m FS(sliding) = 2,5 > 1,5 , FS(overturning) = 2,89 > 1,5 dan FS(bearing capacity)= 3,23 > 3, pada kondisi muka air tanah -2,9m FS(sliding) = 1,51 > 1,5 , FS(overturning) = 2,08 > 1,5 dan FS(bearing capacity) = 3,12 > 3 . Stabilitas internal pada desain dinding penahan tanah didapat , pada kondisi muka air tanah -6,9m 𝜎desak pasangan = 397,7 kN/m , 𝜎tarik pasangan = 139,56 kN/m2 < 1500 kN/m2 , pada kondisi muka air
tanah -2,9m 𝜎desak pasangan = -92,31 kN/m2 < 300 kN/m2,𝜏geser pasangan = 34,67 kN/m2 < 150 kN/m2 <300 kN/m2 <1500 kN/m2 , 𝜎tarik pasangan = 177,47 kN/m2. Tinjauan stabilitas internal dinding penahan tanah menggunakan program plaxis 8.6 terhadap potongan M-M’ didapat tegangan desak, 𝜎desak = 700,19 kN/m2 , 𝜏geser pasangan = 13,59 kN/m2 < 150 kN/m2
< geser pasangan 150 kN/m2 < desak pasangan 1500 kN/m2 (aman), Tegangan geser 𝜏 = 63,72 kN/m2 (aman), dan tinjauan terhadap potongan N-N’ didapat tegangan desak, 𝜎desak = 299,19 kN/m2 < geser pasangan 150 kN/m2 < desak pasangan 1500 kN/m2 (aman), Tegangan geser 𝜏 = 74,99 kN/m2 (aman). Pembacaan dari SAP2000 menunjukkan bahwa desain aman terhadap gaya dalam yang terjadi. Nilai terbesar tegangan desak/tarik 211,4 kN/m2 (desak) dan 300 kN/m2
< 1500 kN/m2 , sehingga struktur dinyatakan aman terhadap gaya dalam yang terjadi.2
(tarik),sedangkan nilai tegangan geser didapat 86,26 kN/m2 < 150 kN/m2
Collections
- Civil Engineering [4215]