Integrasi Sistem Pengambilan Gambar Mikroskopis Untuk Deteksi Bakteri Mycobacterium Tuberculosis Secara Otomatis
Abstract
Kemenkes RI saat ini sedang menjalankan program untuk mencapai eliminasi Tuberculousis
(TB) pada tahun 2030. Pada tingkat Puskesmas, penegakan diagnosis TB menggunakan
pemeriksaan BTA. Pada proses ini, dahak pasien disiapkan dalam bentuk preparat dan
diamati oleh analis laboran melalui lensa mikroskop. Proses pelaporan untuk keperluan
penegakkan diagnosa ini memerlukan perhitungan jumlah dari bakteri TB dalam 100 lapang
pandang per-preparat. Proses pengamatan mikroskopis manual semacam ini melelahkan dan
hasil pembacaan bersifat subjektif. Penelitian ini menawarkan desain integrasi pengambilan
gambar mikroskopis secara otomatis dengan sistem deteksi bakteri TB yang terintegrasi
dengan komputer. Proses pengambilan gambar secara otomatis diperoleh dengan bantuan
motor penggerak yang ditambahkan pada mikroskop. Dengan penambahan motor
penggerak ini, proses pengambilan gambar mikroskopis untuk 100 lapang pandang
membutuhkan waktu ±450 detik. Dari proses integrasi ini, terlihat potensi sistem yang
diusulkan dapat mengurangi kelelahan kerja analis laboran dalam melakukan pengamatan
mikroskopis secara manual. Sistem deteksi bakteri TB memanfaatkan prinsip kerja bidang
teknik pengolahan citra melalui penggabungan metode color-deconvolution, segmentation,
dan countour-detection. Nilai komparasi deteksi objek TB sistem dengan pakar
menghasilkan nilai sensitifitas sebesar 77% dan nilai spesifisitas sebesar 68%. Rendahnya
rate deteksi ini dikarenakan citra yang diperoleh masih banyak yang kabur. Sehingga, perlu
investigasi lebih lanjut dalam menentukan laju pergerakan motor penggerak dan timing yang
tepat untuk pengambilan gambar mikroskopis, supaya citra yang dihasilkan tidak kabur.
Hasil akhir yang menjadi fokus dari penulisan ini ialah keberhasilan integrasi sistem yang
dilakukan antara sistem penggerak motor pada dudukan preparat dengan sistem deteksi
bakteri TB untuk menjadi satu kesatuan sistem.