TEKTONIKA ARSITEKTUR KERATON KASEPUHAN CIREBON
View/ Open
Date
2016-07-23Author
Pangestupi, Fanny Adelia
Leksono, Debby Ayu
Zulkarnaen, M. Rivandi
Khalilurrahman, M. Faiq
Sholihah, Arif Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Keraton Kasepuhan berisi dua komplek bangunan bersejarah yaitu Dalem Agung Pakungwati yang didirikan pada tahun 1430M oleh Pangeran Cakrabuana. Komplek keraton Pakungwati didirikan oleh Pangeran Mas Zainul Arifin pada tahun 1529 M. Keraton Kasepuhan dulunya bernama ‘Keraton Pakungwati. Sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. Di Keraton Kasepuhan terdapat beberapa bangunan yang berbentuk pendopo/joglo diantaranya Panca Ratna, Panca Niti, Mande Pandawa Lima, Mande Malang Semirang, Mande Senar Tinandu, Mande Karesmen, Mande Pengiring dan Pengada. Kompleks tersebut menggunakan material kayu jati sebagai struktur utama, batu bata merah sebagai pondasi serta ragam hias, dan genteng sebagai penutup atap. Dalam pembuatannya, bangunan tersebut menerapkan system sambungan tektonika kayu dalam menyambungkan atap (tumpang sari) dengan kolom dan balok.