Mekanisme Koagulasi Dan Karakteristik Flok Pada Pengolahan Air Gambut Menggunakan Biji Mimba (Azadirachta Indica) Dan Biji Turi (Sesbania Grandiflora) Sebagai Koagulan Alami
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang proses pengolahan air gambut dengan metode
koagulasi menggunakan biji mimba (Azadirachta indica) dan biji turi (Sesbania
grandiflora). Karakterisasi koagulan dilakukan dengan analisis proksimat dan
FTIR. Koagulasi dilakukan pada variasi waktu pengadukan cepat 5, 10 dan 15
menit dan variasi waktu pengadukan lambat 15, 20, 25 dan 30 menit. Waktu
pengadukan yang singkat mengikuti mekanisme netralisasi muatan menghasilkan
struktur flok yang lebih tertutup dan kepadatan yang lebih tinggi. Waktu
pengadukan yang lebih lama mengikuti mekanisme polymer bridging
menghasilkan struktur flok yang lebih terbuka dengan banyak cabang. Seiring
bertambahnya waktu pengadukan maka ukuran flok semakin besar dan jumlah flok
semakin berkurang. pH point zero charge (PZC) biji mimba dan biji turi berturutturut
6,5 dan 8,2. Koagulasi pada pH di bawah PZC mengikuti mekanisme
netralisasi muatan, sedangkan pada pH di atas PZC mengikuti mekanisme polymer
bridging. Seiring naiknya pH maka semakin besar ukuran flok akan tetapi semakin
berkurang jumlah flok. Proses koagulasi dengan biji mimba dapat menurunkan
turbiditas, TDS, DOC, Fe masing-masing sebesar 97,76%; 67,77%; 86,94% dan
59,06%, menaikkan intensitas cahaya menjadi 87,53 % dan pH larutan menjadi
7,17. Sedangkan proses koagulasi dengan biji turi mampu menurunkan parameter
yang sama berturut turut sebesar 97,95%; 67,81%; 43,89% dan 81% serta
menaikkan intensitas cahaya menjadi 90,36% dan pH larutan menjadi 7,2. Biji turi
lebih baik dalam memperbaiki kualitas air gambut dibandingkan dengan biji
mimba.
Collections
- Chemistry Education [325]