Imobilisasi Bacillus Cereus Pada Ampas Tebu Sebagai Material Fungsional Untuk Biodegradasi Limbah Fenol
Abstract
Fenol merupakan kontaminan yang bersifat toksik dan biohazard terhadap semua
organisme. Biodegradasi dipilih sebagai metode ramah lingkungan serta hemat
biaya untuk menghilangkan kontaminan fenol. Dalam metode biodegradasi,
digunakan sel imobilisasi bakteri yang telah dilaporkan efektif mendegradasi
senyawa fenol. Imobilisasi bakteri dilakukan untuk membatasi pergerakan bakteri,
sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi lingkungan yang kurang adaptif.
Imobilisasi Bacillus cereus pada ampas tebu (Bc/AT) berhasil dilakukan. Hasil
Scanning Electron Microscope-Energi Dispersive X-ray (SEM-EDX)
menunjukkan permukaan kasar ampas tebu terdapat banyak pori dan rongga yang
dimungkin terjadinya adsorpsi Bacillus cereus. Material B¢/AT yang menunjukkan
keberadaan unsur karbon (63,14%), oksigen (27,12%), nitrogen (7,32%), silikon
(0,35%), klorin (0.92%), dan natrium (1,16%). Hasil Transmission Electron
Microscope (TEM) menunjukkan agregat-agregat membentuk lubang baru pada
permukaan. Hasil Gas Sorption Analyzer (GSA) menujukkan material Be/AT
termasuk ke dalam plot isoterm tipe IV dengan struktur mesopori. Sedangkan luas
permukaan spesifik Brunair-Emmet-Teller (BET), ampas tebu dan material Bc/AT
masing-masing adalah 2,85 dan 2,48 m%g. Hasil biodegradasi fenol dengan
material B¢/AT dan ampas tebu (AT) dianalisis menggunakan High Performance
Liquid Chromatography (HPLC) Agilent 1220 infinity. Penggunaan material
Bc/AT mampu menghilangkan fenol sebesar 81% selama 48 jam. Sedangkan,
dengan ampas tebu (AT) mampu menghilangkan fenol sebesar 68% selama 48 jam.
Collections
- Chemistry Education [325]