Analisis Risiko Teknis Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Nyia Kulon Progo Seksi I Paket 1.1: Solo – Klaten Sta 0+000 – 22+300
Abstract
Minat pariwisata yang tinggi dari berbagai daerah untuk menunjang perekonomian Kawasan
Jawa Tengah – Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah pusat mendukung penuh pembangunan
infrastruktur jalan tol yang akan menghubungkan wilayah D.I Yogyakarta. Yanwardhana (2022)
dari CNBC Indonesia menyampaikan bahwa pelaksanaan proyek pembangunan jalan tol di beberapa
tempat di Indonesia menghadapi kendala, seperti Pembangunan tol Semarang - Demak 27 km yang
mengalami masalah musnahnya tanah yang membuat daratan yang menjadi trase tol tertutup oleh
air laut, dan tol Padang - Sicincin dan tol Serpong - Cinere yang mengalami permasalahan tanah.
Penelitian yang dilakukan terkait dengan jalan tol dan kendala-kendala yang timbul pada
proyek pembangunan jalan tol mendorong peneliti untuk melakukan penelitian terhadap proyek
Pembangunan Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo Paket 1.1 STA 0+000 – 22+300.
Pada penelitian kali ini, peneliti melakukan pengembangan variabel penelitian secara internal pada
proyek Pembangunan Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo Paket 1.1 STA 0+000 –
22+300 yaitu risiko dari segi teknis. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan analisa
kualitatif teknik brainstorming, lalu mengunakan matriks probabilitas dan dampak untuk
menentukan level risiko, dan membuat respon risiko beserta action plan nya.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh risiko teknis yang timbul pada Proyek Pembangunan
Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo Paket 1.1 adalah Penambahan waktu yang tidak
diakomodir dalam Kontrak, Rencana Teknik Akhir (RTA) yang belum selesai, Pembebasan Lahan
yang belum selesai, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, supply tanah timbunan tidak memenuhi
kapasitas produksi, pemahaman software BIM yang belum optimal, landasan Crane yang tidak
stabil, dan perubahan metode pada pekerjaan pembesian Tiang Borpile.