Pengolahan Limbah Cair Industri Tempe Dengan Microbial Fuel Cell (Mfc) Untuk Menghasilkan Daya Listrik
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang pengolahan limbah cair industri tempe dengan
metode Microbial Fuel Cell (MFC). Chemical Oxygen Demand (COD), derajat
keasaman (pH), dan daya listrik digunakan sebagai parameter analisis. MFC
dibuat dengan tiga variasi nutrisi yang bertujuan untuk melihat pengaruh dari
nutrisi terhadap penurunan COD, pH, dan daya listrik yang dihasilkan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa MFC variasi tanpa nutrisi mampu menurunkan
COD sebesar 6,31% dihari kelima pengamatan dan menurunkan COD sebesar
33,77% dihari kesepuluh pengamatan, dengan pH limbah menjadi 5,0 dan daya
listrik yang dihasilkan paling tinggi pada pengamatan hari kelima yaitu sebesar
2,481 Watt. MFC pada penambahan glukosa mengalami kenaikan COD sebesar
26,23% dihari kelima pengamatan dan menurunkan COD sebesar 52,42% dihari
kesepuluh pengamatan, dengan pH limbah menjadi 4,6 dan daya listrik yang
dihasilkan paling tinggi pada pengamatan hari keempat yaitu sebesar 4,734 Watt.
Pada MFC penambahan urea mampu menurunkan COD sebesar 27,63% dihari
kelima pengamatan dan menurunkan COD sebesar 13,14% dihari kesepuluh
pengamatan, dengan pH limbah menjadi 5,8 dan daya listrik yang dihasilkan
paling tinggi pada pengamatan hari keempat yaitu sebesar 3,840 Watt. Hasil
SEM-EDX menunjukkan elektroda aluminium mengandung sebanyak 96,15%
aluminium. Hasil analisis menunjukkan pengolahan limbah cair industri tempe
menggunakan MFC menghasilkan penurunan kadar COD dan kenaikan pH, tetapi
hasil ini masih berada di atas ambang batas maksimum Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 untuk parameter
COD dan pH. Kesimpulan penelitian ini yaitu metode MFC dapat menghasilkan
listrik, limbah memerlukan treatment lanjutan agar menghasilkan kadar COD dan
pH yang sesuai dengan baku mutu.
Collections
- Chemistry Education [330]