dc.description.abstract | Konversi karbon dioksida menjadi etanol merupakan salah satu upaya dalam
mengatasi permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh emisi gas karbon
dioksida (CO2) di udara. Metode elektrokatalitik telah dipelajari secara efektif dan
efisien, serta ramah lingkungan dalam proses konversi CO2. Elektrokatalitik
menggunakan elektroda tembaga/karbon (Cu/C) telah menunjukkan performa yang
baik dalam proses konversi atau reduksi CO2 menjadi etanol. Metode impregnasi
digunakan dalam membuat material gabungan tembaga/karbon sebagai bahan
penyusun elektroda. Pada analisis FTIR, material Cu/C memiliki keberhasilan tahap
impregnasi dengan adanya gugus CuO pada serapan 525 cm
. Hasil
analisis SEM-EDS menunjukkan material gabungan Cu/C memiliki distribusi
tembaga yang merata pada permukaan karbon (pengemban) dengan komposisi
unsur Cu terbesar yaitu 83,70%. Analisis fase kristalin dengan XRD menunjukkan
keberhasilan impregansi tembaga pada karbon dengan munculnya puncak kristal
CuO (2θ = 35,49
-1
dan 530 cm
-1
; dan
61,471
o
dan 38,681
o
), Cu2O (2θ = 29,594
o
o
; 36,357
o
; 42,370
o
) pada difraktogram dan memiliki ukuran kristal
sebesar 11,956 nm. Elektrolisis CO2 yang telah dilakukan menghasilkan produk
dominan yaitu etanol dengan produk samping asam propanoat. Penentuan produk
konversi dilakukan dengan metode kolorimetri menggunakan spektrofotometer
UV-Vis dan GCMS. Etanol yang dihasilkan pada penelitian ini terbentuk pada
kondisi optimum tegangan 3 V dan 7 V dengan konsentrasi etanol 3,6053%,
konsentrasi elektrolit KHCO3 0,4 M, serta waktu elektrolisis 60 menit dengan
konsentrasi etanol yang dihasilkan sebebsar 12,5526%.
), dan Cu (2θ = 48,707
o | en_US |