Evaluasi Tingkat Kematangan Proses Bisnis Umkm Kuliner Kota Balikpapan; (Studi Kasus)
Abstract
Untuk mengetahui kondisi proses bisnis organisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) adalah dengan cara mengevaluasi tingkat kematangan proses bisnisnya.
Penggunaan model kematangan (maturity model) secara efektif mampu mengetahui
posisi bisnis perusahaan maupun proses bisnisnya. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah
mengevaluasi proses bisnis UMKM Kuliner di Kota Balikpapan. Penelitian ini
menggunakan BPO-MM (Business Process Orientation Maturity Model) digunakan
sebagai framework (kerangka kerja). Penelitian ini mengevaluasi 11 UMKM kuliner di
Kota Balikpapan, Namun setelah dikonfirmasi lokasi dan pemilik UMKM tersebut,
hanya didapat 4 (empat) UMKM. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi
lapangan, wawancara dan pengisian kuesioner penelitian. Hasil penelitian menunjukan
bahwa tingkat kematangan proses bisnis keempat UMKM kuliner cukup beragam.
Proses bisnis UMKM Salakilo masuk katagori Linked (level keempat) dengan nilai
akhir yaitu 6.5, proses bisnis UMKM Bontings katagori Linked (level keempat) dengan
nilai akhir yaitu 5.8, proses bisnis UMKM Kampoeng Timur masuk katagori Defined
(level kedua) dengan nilai akhir yaitu 5.4 dan proses bisnis UMKM Abon Ikan Asin
Layur masuk katagori Defined (level kedua) dengan nilai akhir yaitu 4.7.