Perancangan Mitigasi Risiko Pada Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Short Time Domestic Pada Departemen Logistics Service Menggunakan Metode Fmea, Hirarc, Dan Var (Studi Kasus Pt. Krakatau Argo Logistics)
Abstract
PT Krakatau Argo Logistics adalah sebuah perusahaan yang beroperasi dalam bidang
jasa usaha transportasi Multimoda menawarkan pekerjaan pengangkutan atau
pengiriman barang alat berat. Pekerjaan pengiriman barang khususnya pekerjaan short
time project domestic diemban pada departemen logistics services. Dimana dalam
pekerjaan ini menggunakan trailer dan dumptruck dalam pengirimannya mengalami
suatu permasalahan, yaitu keterlambatan hingga kegagalan penyelesaian pekerjaan.
Sejak bulan September 2021 dengan adanya kebijakan baru membuat intensitas
pekerjaan meningkat hingga 70,59% periode Juli – September 2021. Akan tetapi, hal
tersebut tidak sejalan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Tindakan tersebut
mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Sebagai akibatnya, perlu dilakukan evaluasi
dan pemahaman atas risiko yang akan terjadi dan tindakan pengurangan dampak risiko
untuk meminimalkan kerugian yang timbul. Berdasarkan identifikasi risiko dengan
wawancara bersama Manager Departemen Logistics Services didapatkan bahwa sumber
pontensi kegagalan dibagi dalam 4 sub kriteria dan pekerjaan langsung dilapangan.
Perhitungan dengan metode FMEA didapatkan risiko 6 risiko dengan potensi risiko
yang memerlukan tindakan mitigasi, yaitu R3, R7, R8, R2, R1, dan R9. Sedangkan pada
hasil dari metode HIRARC pada analisis potensi hazard di pekerjaan lapangan, yaitu 19
risiko yang mempunyai Level Low dan 8 risiko yang memiliki Level Moderate. Dimana
dengan usulan perbaikan, 8 level Moderate telah menjadi level low. Selain itu dengan
menghitung seberapa besar kerugian dalam rupiah, menggunakan metode VaR pada
Sub Kriteria Potensi Risiko didapatkan dengan rentang waktu sebanyak 6 bulan (Maret
2022 - Agustus 2022) didapatkan dengan tingkat keyakinan 95% kemungkinan
terjadinya kerugian sebesar Rp3,605,965 pada kegagalan proses, Rp108,880,236 pada
kegagalan eksternal, Rp33,840,988 pada kegagalan internal, Rp181,751 pada kegagalan
human, dan Rp467,368 pada kegagalan aktivitas di lapangan. Sedangkan hanya 5%
kemungkinan akan biaya kerugian akan lebih besar dari itu.
Collections
- Industrial Engineering [2322]