Family Is Not Always A Home: Studi Fenomenologis Pada Individu Yang Mengalami Kekerasan Dalam Keluarga
Abstract
Kekerasan terjadi ketika adanya figur yang memiliki kemampuan sosial lebih tinggi
atau kekuatan (power) namun melakukan kekerasan terhadap figur yang dianggapnya
lebih lemah. Dalam konteks keluarga, kekerasan terjadi ketika adanya tindakan atau
perbuatan terhadap anggota keluarga yang mengakibatkan kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, psikis, maupun seksual. Data yang dilansir oleh Kemen PPPA
menunjukkan bahwa, Indonesia menempati tingkat kasus kekerasan tertinggi pada
anak dan terus meningkat berjalannya waktu. Melihat rendahnya kualitas psikologis
individu dewasa saat ini membuat peneliti tertarik untuk mendalami faktornya. Melalui
penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman individu yang
pernah mengalami kekerasan dalam keluarga secara mendalam. Partisipan dalam
penelitian ini melibatkan tiga orang individu dengan usia 20 dan 23 tahun, memiliki
pengalaman kekerasan dalam keluarga, bersedia menceritakan pengalamannya secara
terbuka dan dalam kondisi mental yang stabil. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan desain penelitian fenomenologis dan paradigma post-positivism.
Proses pengambilan data dilakukan melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengalaman kekerasan di dalam keluarga yang dialami individu mampu
membuat individu kehilangan makna keluarga yang sesungguhnya sehingga individu
mencari makna tersebut dari lingkungan luar.
Collections
- Psychology [2186]