Show simple item record

dc.contributor.authorGITA FEBRIANI
dc.date.accessioned2023-02-01T04:47:54Z
dc.date.available2023-02-01T04:47:54Z
dc.date.issued2022-06
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/42229
dc.description.abstractTujuan pelaksanaan penelitian ini yakni mengidentifikasi tingkatan kecacatan produk pada divisi Press Bridge & Rib Assy Up di PT. Yamaha Indonesia melalui penggunaan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), dan mengetahui rekomendasi seperti apakah yang dapat diajukan kepada devisi Press Bridge & Rib Assy Up di PT. Yamaha Indonesia dalam mengimplementasikan zero defect guna mengontrol kualitas produksi. Penelitian ini mengidentifikasi penyebab kegagalan produksi divisi Press Bridge & Rib Assy Up di PT Yamaha Indonesia melalui penggunaan metode FMEA. Metode ini dipilih dikarenakan dipergunakan khusus dalam menganalisis faktor penyebab kegagalan produksi sehingga dapat dilakukan pencegahan terjadinya cacat secara bertahap sesuai prioritas sebagai implementasi zero defect yang digunakan untuk pengontrol kualitas produksi piano. Hasil penelitian menunjukkan kondisi NG ratio produk devisi Press Bridge & Rib Assy Up di PT. Yamaha Indonesia sebesar 363 produk atau sebesar 4,2% dari total produksi bulan Maret — Juli 2022 berjumlah 8.599 produk solid. Dari total 363 produk NG terdapat jenis cacat treble bridge geser sebanyak 95 produk repair atau sebesar 26,1%, jenis cacat rib pecah sebanyak 80 produk repair atau sebesar 22%, jenis cacat rib renggang sebanyak 74 produk repair atau sebesar 20,5%, jenis cacat soundoard pecah sebanyak 71 produk repair atau sebesar 19,6%, jenis cacat bass bridge pecah sebanyak 43 produk repair atau sebesar 11,8%. Usulan perbaikan yang harus dilakukan dalam menurunkan NG ratio bagian Press Bridge & Rib yakni lebih diutamakan mencegah produk dari cacat daripada mengatasi produk cacat dengan pendekatan zero defect untuk meminimalisir cacat produk dengan cara : mendesain ulang peletakkan barang dan space antar ruang proses produksi warehouse untuk menghindari cacat produk akibat kecelakaan kerja; membuat SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk cara pengeleman, pengecekan MC ulang, pengecekan kadar air dalam kayu berulang dan seasoning disetiap tahap produksi agar kualitas produk berjalan dengan baik; bantalan press yang masih playwood jangan diganti dengan silicon karna kerataannya sama kurang baik, namun diganti dengan bahan besi plate agar kerataan press untuk produk lebih terjamin; melakukan perbaikan, perawatan kebersihan dan pengecekan kondisi setiap mesin produksi secara rutin agar proses produksi terkendali dengan baik; dan mengidentifikasi masalah perlu dijadwalkan dalam proses produksi secara teratur agar tindakan pencegahan cacat dapat dimaksimalkan.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titleImplementasi Zero Defect Dengan Metode Fmea Guna Mengontrol Kualitas Produksi Pada Bagian Press Bridge & Rib Assy Up (Studi Kasus Pt Yamaha Indonesia)en_US
dc.Identifier.NIM18522356


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record