Desain Strategi Pengembangan Model Bisnis Pariwisata Pantai Gili Labak, Sumenep
Abstract
Saat ini antar pariwisata di Indonesia berlomba-lomba menawarkan nilai lebih baik.
Pengambil keputusan dituntut jeli dan kreatif untuk memanfaatkan dan mengeksploitasi
nilai pariwisata yang dimiliki agar tetap bertahan dan mampu bersaing. Hal ini juga
berlaku pada pariwisata pantai Gili Labak, sebuah destinasi pariwisata yang baru
muncul beberapa tahun belakangan ini dan menjadi euforia baru bagi wisatawan karena
potensi alam yang dimilkinya, untuk mengevaluasi dan meninjau kembali model bisnis
yang diterapkan dan menganalisa akan kemungkinan menjangkau segment wisatawan
lebih luas serta berdaya saing terhadap pariwisata-pariwisata besar di Indonesia.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui posisi pariwisata pantai Gili Labak
dalam persaingan, mendesain model bisnis masa depan yang tepat dan merancang fokus
strategi pengembangan bisnis berkelanjutan terhadap hasil desain model bisnis masa
depan menggunakan pendekatan business model canvas, SWOT analisys, blue ocean
strategy dan analytical hierarchy process. Berdasarkan hasil matriks positioning SWOT
dikethui bahwa saat ini pariwisata pantai Gili Labak ada di kuadran I yang mengartikan
situasi sangat menguntungkan dan sangat memungkinkan untuk menerapkan kebijakan
strategi pertumbuhan yang agresif melalui pengembangan model bisnis.
Untuk desain model bisnis masa depan yang tepat bagi pariwisata pantai Gili
Labak dengan mengombinasikan pendekatan business model canvas dan blue ocean
strategy adalah meningkatkan kategori production, platfrom management dan network-
related pada elemen key activities, meningkatkan karakteristik fixed cost pada elemen
cost structure, meningkatkan nilai tambah performance dan design pada elemen value
propotision, dan menciptakan dua nilai tambah newness pada elemen value proposition
berupa konsep wisata halal dan konsep wisata berbasis budaya lokal.
Adapun untuk fokus stategi pengembangan desain model bisnis masa depan
berkelanjutan menggunakan pendekatan analytical hierarchy process untuk menentu-
kan tingkat prioritas dimulai dengan; penerapan konsep wisata berbasis budaya lokal;
memperluas aktivitas promosi melalui kerjasama dengan media cetak atau online, TV
lokal atau nasional dan aktif mengikuti event pariwisata; penyediaan produk
cinderamata; meningkatkan aktivitas hubungan dengan customer segment menggunakan
platfrom sistem informasi manjemen berbasis website; komitmen stabilisasi biaya
alokasi aktivitas pemeriliharaan dan perawatan pariwisata; perluasan penerapan asuransi
pariwisata melalui sistem bundling pada tiket masuk; penerapan konsep wisata halal;
dan meningkatkan aktivitas penjagaan keamananan pada kawasan Gili Labak.
Collections
- Industrial Engineering [2240]