Analisis Produktivitas Terjadinya Produk Defect Pada Proses Produksi Dengan Metode Six Sigma Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) (Studi Kasus: Percetakan Sukun Druck)
Abstract
Sukun Druck merupakan perusahaan percetakan yang merupakan anak perusahaan yang
tergabung dalam Sukun Group. Pada Percetakan Sukun Druck terdapat masalah yang
menghambat produktivitas dari perusahaan yaitu waste of defect pada proses produksi.
Pada proses produksi Percetakan Sukun Druck didapatkan data bahwa terdapat rata-rata
6,165% produk defect pada 25 batch yang telah dikerjakan oleh perusahaan. Sedangkan,
standar normal produk defect yang ditetapkan oleh Percetakan Sukun Druck sebesar 1,5%
setiap batch produksinya. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini bertujan untuk
menekan produk defect pada proses produksi Percetakan Sukun Druck. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan melakukan pengendalian kualitas menggunakan metode six sigma
DMAIC dan Failure mode and effect analysis (FMEA) dengan alat bantu berupa Five
Whys Analysis dan Diagram sebab akibat. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa
perusahaan memiliki nilai sigma sebesar 3,041 dan nilai CPK sebesar 1,013. Setelah
dilakukan perhitungan FMEA diketahui dari 9 proses produksi didapatkan 30 penyebab
kerusakan dengan terdapat 21 diantaranya termasuk dalam kategori kritis. Selain itu,
didapatkan 3 akar permasalahan utama yang menjadikan produk defect perusahaan
melebihi standar normal yaitu: 1) Sortir hanya dilakukan satu kali pada akhir produksi,
2) Jadwal perbaikan pada beberapa mesin tidak jelas, dan 3) Tidak diterapkannya briefing
pada saat sebelum memulai pekerjaan dan evaluasi mingguan. Dengan ditemukannya
akar permasalahan tersebut didapatkan usulan perbaikan yang dapat diimplementasikan
oleh perusahaan yaitu dengan melakukan penyortiran pada tiap proses produksi dengan
mengadaptasi sistem random sampling, melakukan pencatatan pembukuan dengan
lengkap dan jelas, Menerapkan budaya briefing dan melakukan evaluasi bersama setiap
minggunya, dan Membuat penjadwalan perawatan pada setiap mesin dengan jelas. Dari
perbaikan yang telah dilakukan dapat meningkatkan kinerja perusahaan berupa
penurunan persentase produk defect sebesar 6,165% menjadi 1,5% hingga 2%.
Collections
- Industrial Engineering [2224]