Prarancangan Pabrik Acetylene Dari Gas Alam Dengan Oksidasi Parsial Dengan Kapasitas 25.000 Ton/Tahun
Abstract
Asetilena adalah hidrokarbon paling sederhana dengan ikatan rangkap tiga (etuna)
dengan rumus C2H2 yang bersifat tak jenuh, tidak stabil, dan sangat reaktif.
Penggunaan asetilena sekitar 80% digunakan sebagai sintesis produksi bahan
kimia lain dan penggunaan sekitar 20% lainnya dari asetilena sebagai obor
oxyacetylene untuk pemotongan dan pengelasan logam. Mengingat kebutuhannya
yang terus meningkat dan sampai saat ini pabrik Asetilena direncanakan akan
berdiri di Batam, Kota Batam, Kepulauan Riau dengan kapasitas 25.000 ton/tahun
yang beroperasi selama 330 hari. Metode pembuatan Asetilena yang digunakan
pabrik ini adalah Oksidasi Parsial dari Gas Alam. Pembuatan ini menggunakan
Reaktor RAP dengan mereaksikan LNG dan oksigen sehingga terjadi reaksi
eksotermis. Untuk menghasilkan reaksi yang diinginkan kondisi operasi reaktor
yang terjadi 1.426,85°C dengan tekanan 1 atm. Hasil Produk akan dipurifikasi
sehingga didapatkan kemurnian Asetilena yang tinggi. Produk gas Asetilena
diangkut ke dalam tangki penyimpanan berupa gas yang dilarutkan kemudian
dikemas, dan di pasarkan. Untuk mencapai kapasitas produksi 25.000 ton/tahun
dibutuhkan bahan baku LNG (metana) 20.924,127 kg/jam dan oksigen sebesar
30.055,604 kg/jam. Utilitas yang dibutuhkan yaitu 706.970,98 kg/jam air
pendingin, 227.959,43 kg/jam pendingin propana, 112.493,07 kg/jam pemanas
propana, 56,074 m³/jam udara tekan 1.324,6774 kW listrik, dan 3.578,95 L/jam
bahan bakar. Hasil analisis menunjukkan bahwa pabrik Asetilena ini memiliki
tingkat resiko tinggi (high risk) dengan pajak sebesar 30%, Return on Investment
(ROI) sebelum pajak minimal sebesar 44%, Pay Out Time (POT) maksimal
sebesar 2 tahun. Hasil evaluasi ekonomi pabrik Asetilena ini menunjukkan modal
tetap sebesar Rp. 867.160.935.946, modal kerja sebesar Rp. 885.467.692.713 dan
keuntungan sebelum pajak sebesar Rp. 714.226.718.560, ROI sebelum pajak
sebesar 82%, POT sebelum pajak sebesar 1,1 tahun, BEP sebesar 37%, Shut
Down Point (SDP) sebesar 29%, dan Discounted Cash Flow Rate of Return
(DCFRR) sebesar 39%. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi ini, dapat
disimpulkan bahwa pabrik Asetilena secara ekonomi layak untuk didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1186]