Perancangan Business Model Dengan Pendekatan Design Thinking Dan Business Model Canvas Pada Metaverse Showroom Metanesia (Studi Kasus Pada Metanesia Pt. Telkom Indonesia)
Abstract
Dari riset market dan forecast yang dilakukan oleh Adroit Market Research pada penghujung
tahun 2021, menghasilkan angka pertumbuhan yang pesat pada pasar Metaverse global
termasuk Asia Tenggara. Ini menjadi dorongan bagi Indonesia melalui Telkom Indonesia
untuk membuat ekosistem Metaverse sendiri yang dinamai MetaNesia. Di dalam MetaNesia
terdapat Metaverse Showroom yang mana merupakan experience baru dalam berbelanja
produk fisik dan digital di dunia virtual, dalam interaksi penyediaan informasi, simulasi
produk dan interaksi pelayanan secara langsung pada produk otomotif seperti mobil atau
kendaraan lainnya. Metaverse Showroom ini dibentuk berdasarkan benchmarking dari
platform Metaverse global lainnya yang belum disesuaikan dengan market yang ada di
Indonesia, oleh karena itu diperlukan bisnis model yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
di Indonesia. Pada penelitian ini perancangan business model dilakukan dengan menyasar
Generasi Z yang sudan pernah masuk ke dalam Metaverse Sebagai responden. Metode yang
digunakan adalah Design Thinking yang terdiri atas 5 Tahapan yatu Emphatize, Define,
Ideate, Prototype dan Test. Selain Design Thinking peneliti menggunakan Business Model
Canvas (BMC), Customer Journey Map (CJM) dan Service Blueprint (SB) untuk
remvisualkan bagaimana alur dari bisnis model ini berjalan. Hasil penelitian yang perlu
ditambahkan pada penelitian ini yaitu penambahan fitur community space for otomotif
enthusiasm and interactive features yang diintegrasikan dengan sistem NFT dan
berkolaborasi dengan Brand. Hal ini peneliti tuangkan kedalam BMC beserta 8 blok lainnya,
kemudian terdapat 3 CJM usulan yang memiliki personanya masing-masing yaitu user yang
ingin mencari informasi produk atau berniat membeli produk tersebut, user yang ingin
melakukan NFT Hunting, dan user yang ingin berkomunitas di dalam Metaverse showroom.
Dalam operasionalisasi model bisnisnya sendiri terdapat customer action mulai dari mencari
informasi hingga bagaimana aftersales yang dilakukan, kemudian dalam penjalanannya
sendiri terdapat 5unit internal yaitu tim marketing, admin, platform, avatar, arcade beserta
partner. Adapun beberapa support process yang mendukungnya yaitu, marketing analytics,
login page sytem hingga push notification tool and services.
Collections
- Industrial Engineering [2322]