Gabungan Proses Elektroflotasi-Biokoagulasi Dengan Koagulan Alami Biji Lamtoro (Leucaena Leucocephala) Dan Biji Melon (Cucumis Melo L) Untuk Pengolahan Air Gambut
Abstract
Telah dilakukan pengolahan air gambut menggunakan gabungan proses elektroflotasi-
biokoagulasi menggunakan biji lamtoro (Leucaena leucocephala) dan biji melon (Cucumis
melo L). Optimasi proses elektroflotasi dilakukan menggunakan variasi tegangan 11, 21
dan 31 VY. Dengan metode segementasi pada permukaan elektroda menggunakan
DinoCapture. Karakterisasi biokoagulan dilakukan menggunakan uji proksimat dan FTIR.
Evaluasi kinerja biokoagulan dilakukan dengan angka SVI dan SM menggunakan dosis
0,5; 1 dan 1,5 g yang dibandingkan dengan PAC. Parameter keberhasilan proses meliputi
kekeruhan, TDS, pH, intensitas cahaya dan konsentrasi logam Fe. Hasil FTIR
menunjukkan adanya interpretasi gugus N-H tipe B, I dan II] yang menunjukkan adanya
kandungan protein dan hasil proksimat menunjukkan biji lamtoro dan biji melon
mengandung 25,32% dan 33,29% protein. Proses elektroflotasi dengan tegangan optimum
21 V meningkatkan kekeruhan, TDS dan intesitas cahaya berturut-turut sebesar 6,6%; 40,1
dan 29,2%. Kinerja optimum biji lamtoro yakni pada dosis 0,5 g dapat menurunkan
kekeruhan 89,7% dan meningkatkan pH menjadi 6,5 serta intensitas cahaya 72,3%. Kinerja
optimum biji melon yakni pada dosis 0,5 g dapat menurunkan kekeruhan 92,5% dan
meningkatkan pH menjadi 7 serta intensitas cahaya 61,35%. Sedangkan gabungan proses
elektroflotasi-biokoagulasi mampu menurunkan kekeruhan 96,7% dan 95,6%,
meningkatkan pH menjadi 6,5 dan 7,4 serta meningkatkan intensitas cahaya 94,8% dan
69,2% menggunakan biji lamtoro dan melon secara berturut. Berdasarkan hasil penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa gabungan proses elektroflotasi-biokoagulasi lebih efektif
dibandingkan dengan proses itu sendiri.
Collections
- Chemistry Education [326]